Sepak Terjang Jacinda Ardern, PM Selandia Baru Berakhir Mengundurkan Diri

Sabtu, 21 Januari 2023 16:01 WIB

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara kepada awak media selama konferensi pers bersama yang diadakan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, di Sydney, Australia, 8 Juli 2022. Perjalanan ia di dunia politik cukup panjang. Jacinda telah mengikuti Partai Buruh Selandia Baru sejak usia 18 tahun, dan menjadi pemimpin partai tersebut di usia 37 tahun. REUTERS/Loren Elliott

TEMPO.CO, Jakarta - Jacinda Ardern mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Perdana Menteri Selandia Baru pada Kamis, 19 Januari 2023. Dilansir dari BBC, Ardern berkata bahwa alasan pengunduran dirinya karena ia tak lagi memiliki energi untuk melanjutkan menjadi PM Selandia Baru.

Pengunduran Diri Jacinda Ardern

Berita ini mengejutkan karena muncul setelah ia mengonfirmasi akan mengikuti pemilihan nasional pada Oktober nanti. Ardern akan mengundurkan diri dari jabatan PM Selandia Baru selambat-lambatnya 7 Februari 2023. Namun, ia tetap akan menjadi anggota parlemen hingga pemilihan nasional tahun ini.

Setelah dua kali memenangi pemilihan nasional pada 2017 dan 2020, Ardern tak percaya diri bahwa ia memiliki energi untuk mencalonkan diri kembali pada pemilihan pada Oktober tahun ini.

Anggota parlemen Labour Party, partai Ardern, akan memungut suara untuk menemukan pengganti Ardern pada Ahad, 21 Januari 2023. Jika suara pada anggota parlemen Labour Party tak sampai dua per tiga, maka pemungutan suara akan dilakukan dengan seluruh anggota Labour Party.

Baca: Profil Jacinda Ardern PM Selandia Baru yang Mundur Demi Keluarga

Sepak Terjang Jacinda Ardern

Advertising
Advertising

Saat ini Ardern masih belum resmi mundur dari jabatan PM Selandia Baru. Pemimpin Labour Party ini pertama kali menjabat sebagai Perdana Menteri saat ia terpilih pada 2017.

Saat itu, Ardern menjadi perempuan termuda di dunia yang memimpin sebuah pemerintahan. Ardern terpilih saat usianya 37 tahun. Setahun kemudian, ia menjadi pemimpin perempuan kedua di dunia yang melahirkan saat masih menjabat sebagai pemimpin negara.

Seperti yang ditulis di laman resmi Labour Party, Ardern lahir di Hamilton. Kemudian, ia tumbuh besar di sebuah pedesaan di Waikato dan bersekolah di Morrinsville College. Setelah itu, ia mendapatkan gelar Bachelor of Communications Studies in International Relations and Professional Communication di University of Waikato.

Setelah mendapat gelar di University of Waikato, Ardern terlibat dalam berbagai pekerjaan di pemerintahan dan bisnis, termasuk sebagai penasihat Perdana Menteri Helen Clark dan bekerja di Kantor Kabinet Pemerintah di London. Ia terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2008, menjadi anggota parlemen untuk daerah pemilihan Mt Albert pada tahun 2017, dan menjadi Ketua Labour Party di akhir tahun 2017.

Selama berada di Parlemen, Ardern mengadvokasi anak-anak, perempuan, dan hak setiap warga Selandia Baru untuk memiliki pekerjaan yang bermakna. Ia berperan atas pembentukan Undang-Undang Pengurangan Kemiskinan Anak dan Undang-Undang Nol Karbon.

Selain Perdana Menteri, Ardern juga memegang peran sebagai Menteri Keamanan dan Intelijen Nasional dan Menteri Penanggulangan Kemiskinan Anak.

RYZAL CATUR ANANDA

Baca juga: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Umumkan Mundur dari Jabatan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

3 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

4 hari lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

7 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

11 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

13 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

17 hari lalu

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan pengunduran dirinya mulai 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Waspadai Iran hingga Presiden Iran Belasungkawa Pemimpin Hamas

20 hari lalu

Top 3 Dunia: Israel Waspadai Iran hingga Presiden Iran Belasungkawa Pemimpin Hamas

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 12 April 2024 diawali oleh kabar Israel bersiaga atas serangan musuh bebuyutannya, Iran.

Baca Selengkapnya

Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

21 hari lalu

Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

22 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya