Unjuk Rasa di Peru Serukan Perubahan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 20 Januari 2023 11:00 WIB

Para pengunjuk rasa memegang bendera bertuliskan "Bahkan di saat-saat terburuk pun Presiden kami tidak menggunakan kekerasan", ketika mereka mengambil bagian dalam protes meskipun ada usulan pemerintah untuk memajukan pemilu menyusul penggulingan pemimpin Peru Pedro Castillo, di Lima, Peru, 13 Desember 2022. REUTERS/Alessandro Cinque

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan demonstran, yang sebagian besar warga adat, memenuhi Ibu Kota Lima pada Kamis, 19 Januari 2023, menyerukan adanya perubahan. Gelombang unjuk rasa yang meletus di Peru pada bulan lalu telah memakan korban jiwa.

Kepolisian memperkirakan aksi protes pada Kamis kemarin diikuti oleh sekitar 3.500 orang, namun ada yang berspekulasi jumlah demonstran da kali lipat dari yang diperkirakan Kepolisian Peru.

Baca juga;Polisi Peru Dibakar Hidup-hidup oleh Demonstran, 17 Orang Tewas

Advertising
Advertising

Polisi menghadapi pengunjuk rasa yang memprotes untuk menuntut pembubaran Kongres dan mengadakan pemilihan demokratis daripada mengakui Dina Boluarte sebagai Presiden Peru, setelah penggulingan Presiden Peru Pedro Castillo, di Lima, Peru, 12 Desember 2022. REUTERS/Sebastian Castaneda

Aparat kepolisian anti-huru-hara lengkap dengan tameng, menjadi sasaran lemparan batu para demonstran di sejumlah jalan. San Martin Plaza, salah satu gedung bersejarah di Kota lima terbakar pada Kamis malam 19 Januari 2023.

Pemadam kebakaran mengatakan Gedung San Martin Plaza dalam kondisi kosong ketika api menyulut dari sumber yang tidak diketahui.

Dalam sebulan terakhir, unjuk rasa di Peru kadang berujung dengan kematian. Gelombang unjuk rasa ini adalah yang terburuk dalam dua dekade terakhir karena banyak warga miskin dan warga yang tinggal di wilayah pinggir meluapkan kemarahan mereka pada Pemerintah buntut dari kesenjangan yang mencolok (ketidak-setaraan) dan kenaikan harga-harga.

Unjuk rasa ini adalah ujian bagi Peru yang merupakan negara kaya akan tembaga. Demonstran menuntut agar Presiden Peru Dina Boluarte mempercepat pemilu dan membuat sebuah konstitusi baru.

“Kami ingin Boluarte mengundurkan diri dan dilakukan pemilu yang baru,” kata Jose De la Rosa, demonstran, yang memprediksi unjuk rasa akan terus berlanjut.

Gelombang unjuk rasa di Peru dimulai pada 7 Desember 2022 atau saat mantan Presiden Peru Pedro Castillo digulingkan setelah dia mencoba secara ilegal membubarkan Kongres dan mengkonsolidasikan kekuasaan. Dalam unjuk rasa pada Kamis, 19 Januari 2023, demonstran menuju kota Lima dengan berjalan kaki dan menaiki bus sambil membawa bendera serta spanduk yang bernada menyalahkan aparat kepolisian dan pemerintah atas bentrokan mematikan di Kota Aya cucho dan Juliaca.

Sumber: Reuters

Baca juga: Unjuk Rasa di Patung Kuda, Rekayasa Lalu Lintas Ini Dilakukan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

39 menit lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

1 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

3 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

3 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

4 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya