Belanda Berikan Rudal Patriot ke Ukraina, Jerman Belum Putuskan Pengiriman Tank Leopard

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 18 Januari 2023 11:27 WIB

Boris Pistorius (REUTERS/Axel Schmidt)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Jerman yang baru, Boris Pistorius, masih belum memutuskan apakah pemerintahnya akan mengizinkan tank buatan Jerman dipakai Ukraina seperti harapan Sekutu. Sementara itu, Belanda siap mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Kyiv.

Menurut kantor berita Belanda ANP, Selasa, 17 Januari 2023, Perdana Menteri Mark Rutte yang saat ini berada di Washington D.C. bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, siap berpartisipasi dalam inisiatif AS-Jerman untuk mengirim sistem pertahanan ke Ukraina.

Baca juga Cerita di Balik Mundurnya Menhan Jerman dan Pasokan Tank untuk Ukraina

Rutte mengatakan dia sebelumnya telah berbicara melalui telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membahas keputusan tersebut.

Boris Pistorius, yang ditunjuk menjadi menhan menggantikan Christine Lambrecht, belum membuat keputusan terkait pengiriman tank seperti diminta Ukraina. Masalah itu akan dibahas negara-negara Barat di pangkalan militer AS di Ramstein, Jumat mendatang.

Advertising
Advertising

Hingga saat ini, Jerman berhati-hati dalam menyetujui pengiriman tank berat Leopard karena kekhawatiran bahwa langkah tersebut dapat dilihat sebagai eskalasi perang. Negara lain pemilik Leopard juga tidak bisa mengirimkannya ke pihak ketiga tanpa persetujuan Berlin.

"Ada keputusan penting yang harus dibuat dalam jangka pendek, khususnya pertanyaan mendesak tentang bagaimana kami terus mendukung Ukraina dalam haknya membela diri," kata Menteri Ekonomi Robert Habeck, dari Partai Hijau, dalam sebuah pernyataan.

"Jerman memikul tanggung jawab di sini dan memiliki tugas besar yang harus diselesaikan," katanya.

Menteri pertahanan yang baru diperkirakan akan menjamu mitranya dari AS, Lloyd Austin, di Berlin pada Kamis besok.

Pistorius, 62 tahun, yang menyelesaikan wajib militernya pada awal 1980-an, menjadi menteri dalam negeri di Lower Saxony sejak 2013 dan dalam peran ini telah bekerja dengan angkatan bersenjata.

Seperti Kanselir Olaf Scholz, dia mencalonkan diri untuk kepemimpinan partai Sosial Demokrat (SPD) pada 2019 - keduanya kalah - dan dia dikenal mengambil garis keras dalam masalah keamanan.

Dalam pernyataan singkat sebelum resmi dilantik pada Kamis, Pistorius mengatakan dia tahu pentingnya tugas yang dia hadapi. "Saya ingin memperkuat angkatan bersenjata untuk waktu yang akan datang," katanya.

Scholz menggambarkannya sebagai teman dan politikus yang baik.

"Dia adalah seseorang dengan banyak sekali pengalaman dalam kebijakan keamanan, yang telah bekerja sama secara terbuka dan erat dalam peran sebelumnya dengan Bundeswehr dan yang memiliki kekuatan dan ketenangan yang dibutuhkan untuk tugas begitu besar," katanya.

Pistorius telah menjalin hubungan dengan Doris Schroeder-Kopf, mantan istri mantan Kanselir Gerhard Schroeder.

Schroeder menuai kritik tajam dari dalam Jerman dan luar negeri karena hubungannya yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pistorius juga anggota majelis tinggi parlemen Bundesrat kelompok persahabatan Jerman-Rusia sebelum dibubarkan pada bulan April.

Namun, dia dengan jelas mengutuk apa yang dia sebut sebagai "serangan brutal" Rusia di Ukraina. Pada bulan Mei, dia mengatakan simpatisan Rusia tidak boleh mengagungkan perang di jalan-jalan Jerman.

"Tidak dapat ditolerir ketika akhir Perang Dunia Kedua, kemenangan Sekutu dan pembebasan Eropa dikaitkan dengan perang agresi ilegal melawan Ukraina," katanya.

Pistorius yang menjadi menhan di saat genting, mengawasi peningkatan angkatan bersenjata Jerman, dengan dana khusus 100 miliar euro (Rp1.600 triliun) yang disetujui dengan tergesa-gesa setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Setelah beberapa dekade kekurangan anggaran untuk modernisasi persenjataan, termasuk tank infanteri Puma yang tidak berfungsi setelah ditemukan masalah dalam latihan militer, Scholz mengisyaratkan perubahan kebijakan dengan menjanjikan untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi lebih dari 2% dari output ekonominya.

REUTERS

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

8 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

22 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

23 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

23 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya