Profil Messina Denaro, Bos Mafia Paling Diburu: Pembunuh Sadis hingga Penggemar Rolex

Reporter

Tempo.co

Rabu, 18 Januari 2023 09:41 WIB

Tangkapan layar yang diambil dari sebuah video menunjukkan bos mafia paling dicari di dunia, Matteo Messina Denaro, dikawal keluar dari kantor polisi Carabinieri setelah dia ditangkap di Palermo, Italia, 16 Januari 2023. Carabinieri/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Italia pada Senin, 16 Januari 2023 akhirnya menangkap Matteo Messina Denaro, bos mafia paling dicari di negara itu selama 30 tahun terakhir. Ia dituduh sebagai pembunuh kejam yang kejahatannya memicu reputasi berdarah Mafia Cosa Nostra.

Baca: Bos Mafia Italia Paling Dicari Ditangkap Setelah Buron 30 Tahun

“Dengan orang-orang yang telah saya bunuh, saya bisa memenuhi kuburan,” katanya suatu kali. Ungkapan itu tidak mungkin dikonfirmasi karena ia menyampaikan hal tersebut kepada orang-orang di sekelilingnya.

Messina Denaro adalah pemimpin Cosa Nostra yang tak terbantahkan di provinsi Trapani Sisilia barat. Namun kekuasaannya meluas lebih jauh, termasuk ke ibu kota Sisilia, Palermo, tempat dia ditangkap.

Bos mafia ini adalah penggemar jam tangan Rolex, pakaian desainer, buku komik, dan video game, serta memiliki reputasi sebagai playboy. Dia pernah tampil di sampul majalah Italia dengan kacamata hitam, tampak seperti bintang rock, tetapi daftar korbannya panjang dan kejahatan yang dituduhkan padanya mengerikan.

Anak Gembong Mafia Don Ciccio

Lahir pada 26 April 1962, di Castelvetrano di barat daya Sisilia, Messina Denaro dibesarkan di jantung kejahatan terorganisir. Ayahnya, Don Ciccio, adalah kepala klan setempat, dan ayah baptisnya, yang menghadiri pembaptisannya, juga anggota massa. Perselisihan pertamanya dengan hukum dimulai pada tahun 1989 ketika dia mengambil bagian dalam pertikaian berdarah antara dua klan.

Advertising
Advertising

Pada 1989, dia dituduh membunuh Nicola Consales, seorang pemilik hotel yang mengeluh kepada seorang karyawan yang selalu dibayang-bayangi oleh mafia. Sayangnya, karyawan tersebut adalah gundik Messina Denaro.

Pada tahun 1992, dia adalah bagian dari kelompok massa yang dikirim ke Roma untuk mencoba membunuh hakim anti-Mafia Giovanni Falcone. Grup tersebut akhirnya dipanggil kembali oleh Toto Riina, bos Corleone yang dikenal sebagai "the Beast." Falcone dibunuh dalam sebuah bom mobil di dekat Palermo pada 23 Mei 1992.

Dikenal Sebagai Orang yang Kejam

Pada Juli 1992, setelah diduga ikut serta dalam pembunuhan Vincenzo Milazzo, kepala klan saingan Alcamo, dia dituduh mencekik pasangannya, yang sedang hamil tiga bulan. Kedua jenazah dimakamkan di pedesaan.

Sebagai kepala klan Castelvetrano, dia bersekutu dengan klan Corleonesi, yang diabadikan dalam film The Godfather.

Setelah Riina ditangkap pada Januari 1993, para penyelidik mengatakan Messina Denaro melanjutkan strategi kebrutalannya secara habis-habisan. Ia memberikan dukungan logistik untuk pengeboman di Florence, Milan, dan Roma tahun itu yang menewaskan 10 orang dan melukai sekitar 100 orang.

Pengadilan menemukan bahwa pada November 1993, dia adalah salah satu yang ikut dalam penculikan Giuseppe Di Matteo, saat itu berusia 12 tahun. Ayah Di Matteo saat itu memberikan kesaksian tentang pembunuhan Falcone.

Dalam salah satu insiden Cosa Nostra yang paling terkenal, bocah itu ditahan selama 779 hari sebelum dicekik dan tubuhnya dilarutkan dalam asam.

<!--more-->

Berhasil Buron 30 Tahun

Messina Denaro mulai menghilang dari pandangan publik pada pertengahan 1993 untuk memulai pelariannya selama 30 tahun. Dia menghindari berbagai tuduhan termasuk asosiasi Mafia, pembunuhan, pencurian dan kepemilikan bahan peledak.

Pada 1994 dan 1996, pernyataan dari para mafia yang kemudian bertindak sebagai saksi negara menjelaskan perannya dalam Cosa Nostra. Pada 2000, Pengadilan Maxi yang melawan Mafia Sisilia di Trapani, menghukum ratusan terdakwa termasuk Denaro. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absentia.

Sebagai buronan, Messina Denaro mengelola urusannya dengan berkomunikasi dengan nama samaran "Alessio" melalui sistem pizzini. Sistem itu adalah mengirimkan pesan-pesan di atas kertas-kertas kecil.

Keberadaan dan aktivitasnya selama itu menjadi bahan rumor yang gencar, termasuk bahwa ia telah menjalani operasi plastik untuk mengubah penampilannya. Dia memiliki banyak sumber pendapatan, dari perdagangan narkoba hingga perjudian, baik di Italia maupun di luar negeri.

Pada 2015, seorang jaksa penuntut Italia yang mengikuti jejaknya, Teresa Principato, mengatakan dia berhasil kabur selama 30 tahun, kemungkinan besar karena dilindungi oleh petinggi. Namun dia tak menjelaskan siapa mereka, apakah Cosa Nostra, politisi atau institusi.

“Kami mendapat konfirmasi kehadirannya di Brasil, Spanyol, Inggris, Austria,” katanya kepada harian Il Fatto Quotidiano saat itu. "Dia bepergian untuk urusan tingkat tinggi, dan kepulangannya ke Sisilia tidak teratur dan semakin jarang."

Pada 2020, beberapa kolaborator Messina Denaro ditangkap, memperketat jaring di sekitar bos mafia itu. Pada Oktober 2020, dia kembali dijatuhi hukuman in absentia atas perannya dalam pembunuhan Falcone.

Kronologi Penangkapan

Jenderal Carabinieri Pasquale Angelosanto, yang mengepalai regu operasi khusus kepolisian, mengatakan kesehatan Messina Denaro membantu penyelidik untuk menangkapnya. Ia dicokok saat berada di sebuah klinik kesehatan. “Itu semua mengarah pada tanggal hari ini (ketika) dia akan datang untuk beberapa tes dan perawatan di klinik tersebut," kata Angelosanto, Senin.

Pihak berwenang tidak mengatakan penyakit yang dideritanya. Ia ditangkap di klinik La Maddalena di Palermo, fasilitas medis kelas atas dengan reputasi merawat pasien kanker. Media Italia mengatakan dia telah menjalani perawatan selama setahun.

Pihak berwenang mengatakan perawatan Messina Denaro dapat dilanjutkan di bangsal penjara rumah sakit. Penyelidik mengatakan dia tidak bersenjata dan berpakaian seperti pasien pada umumnya di klinik meskipun mengenakan jam tangan senilai setidaknya 30.000 euro atau sekitar Rp 500 juta. "Dia tidak melawan sama sekali," kata Kolonel Carabinieri Lucio Arcidiacono kepada wartawan.

Simak: Bos Mafia Messina Denaro Menonton Pertandingan Palermo vs Sampdoria pada 2010

AL JAZEERA

Berita terkait

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

1 hari lalu

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

4 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

13 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

16 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

18 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

21 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

21 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

26 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

27 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

28 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya