Putin Telepon Erdogan, Kecam Pasokan Senjata Barat ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 17 Januari 2023 13:58 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan selama konferensi pers setelah pembicaraan mereka di Sochi, Rusia 22 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin menelepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membicarakan ihwal pasokan senjata Barat ke Ukraina. Dalam panggilan telepon itu, Putin mengecam kebijakan "destruktif" Kyiv dan peningkatan pasokan senjata Barat ke Ukraina.

Baca: Putin Copot Jenderal Sadis Komandan Perang Rusia Ukraina

Putin mengatakan Kyiv mengejar garis destruktif. "Rusia bertaruh pada meningkatnya permusuhan didukung oleh Barat, yang meningkatkan pasokan senjata dan peralatan militer," kata Kremlin.

Putin juga menuduh Kyiv menolak tawarannya untuk menghentikan pertempuran di Hari Natal yang diperingati pada 7 Januari di Rusia dan Ukraina. Ukraina pada saat itu menganggap penghentian itu sebagai taktik Rusia untuk mengulur waktu guna mengumpulkan kembali pasukan.

Kepresidenan Turki mengatakan Presiden Erdogan menegaskan kembali bahwa Turki siap memfasilitasi dan menengahi terciptanya perdamaian abadi antara Rusia dan Ukraina. Kremlin juga mengatakan Putin dan Erdogan membahas pertukaran tawanan perang Rusia dan Ukraina, termasuk tentara yang terluka.

Rusia juga mengecam pengiriman tank untuk Ukraina dari Inggris. Kremlin menyatakan akan menghancurkan tank-tank tersebutr. Barat juga diperingatkan bahwa memasok senjata yang lebih canggih ke Ukraina tidak akan mengubah jalannya perang.

Advertising
Advertising

Sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Amerika Serikat dan sekutunya telah memberikan persenjataan senilai puluhan miliar dolar termasuk sistem roket, drone, kendaraan lapis baja, dan sistem komunikasi. Inggris mengatakan pada hari Sabtu akan mengirim 14 tank tempur utama Challenger 2 serta dukungan artileri canggih lainnya dalam beberapa minggu mendatang.

"Mereka menggunakan negara ini (Ukraina) sebagai alat untuk mencapai tujuan anti-Rusia mereka," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang tank Inggris. "Tank-tank ini terbakar dan akan terbakar seperti yang lainnya," kata Peskov. Menurut dia, pasokan persenjataan baru dari negara-negara seperti Inggris dan Polandia tidak akan mengubah situasi di lapangan.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sebelumnya telah berjanji untuk menyediakan tank-tank berat dan sistem artileri ke Ukraina. Sunak berjanji mengirim 14 tank Challenger 2 ke Ukraina setelah pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu lalu.

Sunak mengatakan tank-tank itu adalah tanda bahwa Inggris ingin mengintensifkan dukungan ke Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan penghargaannya atas dukungan militer Inggris di Twitter. “Keputusan itu tidak hanya akan memperkuat kami di medan perang, tetapi juga mengirimkan sinyal yang tepat ke mitra lain," ujar Zelensky.

Simak: Zelensky Cabut Kewarganegaraan Ukraina Sekutu Putin

NDTV | REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

17 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

4 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

6 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

6 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

7 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya