Polisi Peru Dibakar Hidup-hidup oleh Demonstran, 17 Orang Tewas

Kamis, 12 Januari 2023 10:33 WIB

Demonstran membantu seorang pria yang terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan, menuntut pemilihan awal dan pembebasan mantan Presiden Pedro Castillo yang dipenjara, dekat bandara Juliaca, di Juliaca, Peru 9 Januari 2023. REUTERS/Hugo Courotto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah di Lima mengkonfirmasi kematian petugas polisi pertama sejak protes meletus di Peru karena penggulingan Presiden Pedro Castillo. Demonstrasi yang disertai kerusuhan itu dimulai sejak bulan lalu. Para pengunjuk rasa di selatan kota Juliaca menyergap mobil patroli setelah 17 warga sipil tewas sehari sebelumnya dalam konfrontasi dengan polisi.

Baca: Protes Maut di Peru Tewaskan 40 Orang, Jaksa Selidiki Presiden Dina Boluarte

Jenazah anggota polisi Jose Luis Soncco Quispe yang terbakar ditemukan di dekat mobil patroli yang diserang pada Selasa pagi, menurut Kementerian Dalam Negeri Peru. Rekannya, Ronald Villasante Toque, terluka dan diterbangkan ke rumah sakit di Lima. Dalam laporan telepon ke markas besar, dia mengatakan lebih dari 300 orang telah menyerang kendaraan polisi.

Laporan awal juga mengklaim bahwa penyerang telah menyita pelindung tubuh dan senjata petugas, termasuk dua pistol dinas dan senapan serbu AKM. Namun polisi kemudian mengatakan senjata itu ditemukan di dalam mobil patroli yang dibakar.

Juliaca berada di tenggara Peru, dekat Danau Titicaca dan berbatasan dengan Bolivia. Pada hari Senin, setidaknya 17 warga sipil tewas dan 30 lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan Polisi Nasional Peru (PNP) di dekat bandara setempat. Pada prosesi pemakaman orang mati pada hari Rabu, pengunjuk rasa menghiasi peti mati mereka dengan catatan tulisan tangan. Tulisan itu adalah "Dina membunuh saya dengan peluru." Dina yang dimaksud yaitu penjabat Presiden Peru Dina Boluarte.

Menteri Dalam Negeri Victor Rojas mengatakan kematian 17 pengunjuk rasa disebabkan oleh petugas kepolisian yang mempertahankan diri. Sebanyak 9.000 orang mencoba menyerbu bandara dan menyerang polisi dengan senjata darurat serta bahan peledak. “Mustahil untuk mengendalikan massa,” kata Rojas. Ia menuduh para pengunjuk rasa membuat suasana kacau.

Advertising
Advertising

Demonstrasi Rusuh Sejak Eks Presiden Peru Dimakzulkan

Unjuk rasa besar-besaran di Peru sudah terjadi sejak eks Presiden Pedro Castillo ditangkap dan dimakzulkan pada 7 Desember 2022. Ia dimakzulkan setelah mencoba membubarkan Kongres dan mengadakan pemilihan awal. Anggota parlemen menuduhnya melakukan pemberontakan dan mempromosikan wakil presiden Dina Boluarte sebagai penggantinya.

Pendukung Castillo menganggap ini sebagai kudeta tidak sah terhadap demokrasi. Peru telah memiliki lima presiden dalam lima tahun terakhir.

Castillo mengomentari kerusuhan yang dilakukan oleh pendukungnya dari balik tembok penjara. Melalui akun Twitternya, Castillo mengatakan bahwa sejarah akan mengingat orang Peru dibunuh karena membela negara dari kediktatoran kudeta. "Teror adalah peluru terakhir dari rezim yang terpojok oleh rakyat," ujarnya.

Setidaknya 47 orang tewas akibat protes yang berlangsung sejak Desember tersebut, menurut angka resmi pemerintah yang diterbitkan pada hari Selasa. Ini termasuk petugas, 39 pengunjuk rasa, serta tujuh warga sipil yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas terkait dengan pemblokiran jalan protes.

Jenderal Polisi Maximo Ramirez de la Cruz mengatakan pekan lalu bahwa lebih dari 300 petugas polisi terluka dalam bentrokan dengan demonstran, 19 di antaranya berakhir di rumah sakit.

Warga Puno Arak Peti Mati

Warga Peru di wilayah selatan Puno menyusuri jalan pada Rabu, 11 Januari 2023, membawa peti mati 17 warga sipil yang tewas dalam protes di daerah itu awal pekan ini. Kekerasan terburuk dalam lebih dari 20 tahun pecah di negara Andean itu.

Ratusan orang di kota memberikan penghormatan kepada para korban tewas dengan membawa peti mati melalui jalan-jalan, sebelum penguburan mereka bersama dengan foto wajah para korban, bunga, bendera Peru. Mereka turut membawa spanduk yang menyalahkan pemerintah baru atas kekerasan tersebut.

"Pertumpahan darah tidak akan pernah dilupakan," teriak beberapa orang sambil membawa bendera hitam dalam pawai di wilayah yang berbatasan dengan Bolivia dan menjadi fokus protes terbaru.

Kekerasan di Peru jadi konflik terburuk sejak akhir 1990-an ketika negara itu dilanda ketegangan antara kelompok pemberontak Shining Path dan negara, yang menyebabkan 69.000 orang tewas atau hilang selama dua dekade. Demokrasi Peru terus diuji.

Simak: Pendukung Presiden Peru Terguling Bentrok dengan Polisi, 17 Tewas

RUSSIA TODAY | REUTERS

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

6 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

13 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

13 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

14 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

20 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

20 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

20 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

20 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

21 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

32 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya