Kerusuhan Pecah di Penjara Myanmar, 1 Napi Tewas dan Puluhan Luka-luka

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 7 Januari 2023 17:17 WIB

Poster bergambar orang-orang yang dibunuh oleh pasukan junta Myanmar terlihat di kantor Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP) di Mae Sot, Thailand, 26 Januari 2022. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tahanan tewas dan lebih dari 60 orang terluka setelah kerusuhan pecah di penjara Myanmar di sebelah barat Yangon, menurut Junta Myanmar pada Sabtu, 7 Januari 2023. Myanmar berada dalam kekacauan sejak pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi digulingkan dalam kudeta militer pada Februari 2021. Penggulingan Aung San Suu Kyi mengakhiri periode singkat demokrasi negara Asia Tenggara itu.

Baca: Junta Myanmar Rayakan 75 Tahun Kemerdekaan, 7 Ribu Tahanan Dibebaskan

Kerusuhan di penjara di Pathein dimulai setelah penjaga menyita ponsel dari seorang narapidana pada Kamis malam dan mengambil tindakan disipliner, menurut junta dalam sebuah pernyataan. Sekitar 70 tahanan melarikan diri dari sel mereka dan merusak properti pada Jumat pagi.

Tahanan menggunakan tongkat, batu bata dan potongan semen untuk menyerang pasukan keamanan. Pihak berwenang mencoba untuk mengendalikan situasi tetapi negosiasi gagal sehingga mereka menggunakan kekerasan. "Pihak berwenang menembakkan senjata untuk membubarkan massa dan mengendalikan kerusuhan," kata pernyataan itu.

Junta mengatakan seorang tahanan tewas di tengah kerusuhan tersebut. Sebanyak 63 narapidana, dua polisi dan sembilan penjaga terluka. Media lokal menggambarkan narapidana yang meninggal itu sebagai tahanan politik dan sedangkan BBC Burma menyatakan korban tewas terkait dengan tuduhan terorisme. Junta mulai menyelidiki insiden tersebut.

Pekan lalu, Junta Myanmar mengumumkan akan membebaskan lebih dari 7.000 tahanan untuk memperingati 75 tahun kemerdekaan Myanmar dari Inggris. Lebih dari 2.700 orang tewas sejak militer merebut kekuasaan dan lebih dari 13.000 orang ditahan sebagai bagian dari tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, menurut kelompok pemantau lokal.

Advertising
Advertising

Pada Juli tahun lalu rezim mengeksekusi empat tahanan termasuk mantan anggota parlemen Phyo Zeya Thaw dan aktivis demokrasi Kyaw Min Yu atau lebih dikenal sebagai Jimmy. Pengenaan hukuman mati ini adalah yang pertama di Myanmar sejak 30 tahun terakhir dan memicu kecaman di seluruh dunia. Human Rights Watch mengatakan penjara Myanmar terkenal dengan kekerasan dan dugaan penyiksaan.

Simak: Aung San Suu Kyi Kembali Divonis 7 Tahun Penjara, Total Hukuman 33 Tahun Bui

MALAY MAIL

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

3 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

3 hari lalu

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

3 hari lalu

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

4 hari lalu

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

Sosok Pramoedya Ananta Toer telah berpulang 18 tahun lalu. Ini kisahnya dari penjara ke penjara.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya