Kilas Balik Alaska Gabung ke Amerika Serikat Jadi Negara Bagian ke-49

Selasa, 3 Januari 2023 20:34 WIB

Kendaraan mengevakuasi Homer Spit menyusul peringatan tsunami setelah gempa, di Homer, Alaska, AS, 28 Juli 2021. Brian Hudson/via REUTERS

TEMPO.CO, Washington DC -Tepat hari ini 63 tahun yang lalu, pada 3 Januari 1959, Alaska resmi menjadi negara bagian ke-49 bagi Amerika Serikat. Bergabung dengan negeri Paman Sam, Alaska telah memiliki sejarah panjang sebelumnya. Bagaimana liku-likunya?

Sejarah Alaska sebelum Bergabung AS

Dilansir dari britannica.com, sekelompok orang telah mendiami Alaska sejak 10.000 Sebelum Masehi (SM). Saat itu sebuah jembatan darat terbentang dari Siberia ke Alaska timur, dan para migran mengikuti kawanan hewan melintasinya. Dari kelompok migran tersebut ada suku Athabaskan, Unangan (Aleuts), Inuit, Yupiit (Yupik), Tlingit, dan Haida yang tetap tinggal di Alaska.

Baca : AS Larang Diplomat Rusia Ziarah Makam Tentara Soviet di Pangkalan Alaska

Kemudian pada awal tahun 1700, masyarakat adat Siberia melaporkan adanya sebidang tanah besar yang terletak di sebelah timur. Pada 1728, sebuah ekspedisi yang ditugaskan oleh Tsar Peter I (Agung) dari Rusia dan dipimpin oleh seorang pelaut Denmark, Vitus Bering, menetapkan bahwa daratan baru tersebut tidak terhubung dengan daratan Rusia, tetapi karena kabut, ekspedisi tersebut gagal menemukan wilayah Utara Amerika tersebut.

Pada pelayaran kedua Bering, tepatnya di tahun 1741, puncak Gunung St. Elias terlihat, dan orang-orang dikirim ke darat. Bulu berang-berang laut yang dibawa kembali ke Rusia membuka perdagangan bulu yang mahal antara Eropa, Asia, dan pantai Pasifik Amerika Utara selama abad berikutnya.

Advertising
Advertising

Yang menarik, orang Rusia nyatanya pernah bermukim di Alaska. Hal tersebut dapat dilihat dari pemukiman Eropa pertama yang didirikan pada 1784 oleh Rusia di Three Saints Bay, dekat Kodiak saat ini.

Kodiak merupakan ibu kota Alaska hingga tahun 1806, ketika Perusahaan Rusia-Amerika, yang diselenggarakan pada tahun 1799 di bawah piagam dari kaisar Paul I, memindahkan kantor pusatnya ke Sitka, di mana terdapat banyak berang-berang laut.

Dengan kedatangan para pedagang bulu Rusia...
<!--more-->

Dengan kedatangan para pedagang bulu Rusia, banyak Unangan yang dibunuh oleh para pendatang baru atau terlalu banyak bekerja dalam berburu anjing laut berbulu. Banyak Unangan lainnya meninggal karena penyakit yang dibawa oleh Rusia.

Proses Bergabung

Berang-berang laut yang hampir punah dan konsekuensi politik dari Perang Krimea yang terjadi 1853 hingga 1856 merupakan faktor dalam kesediaan Rusia untuk menjual Alaska ke Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri AS kala itu, William H. Seward, mempelopori pembelian wilayah tersebut dan merundingkan perjanjian dengan menteri Rusia untuk Amerika Serikat.

Setelah banyak penentangan publik, proposal resmi Seward sebesar 7,2 juta US Dollar disetujui oleh Kongres AS, dan bendera Amerika dikibarkan di Sitka pada 18 Oktober 1867. Pembelian Alaska awalnya disebut sebagai Seward’s Folly atau "Kebodohan Seward" yang oleh para kritikus diyakini bahwa tanah tidak punya apa-apa untuk ditawarkan.

Mary Peltola menang pemilihan anggota DPR AS di Alaska, 31 Agustus 2022. REUTERS/Kerry Tasker

Sebagai milik AS, Alaska diperintah oleh komandan militer untuk Departemen Perang hingga tahun 1877. Selama tahun-tahun itu hanya ada sedikit pengembangan internal, tetapi pabrik pengalengan salmon yang dibangun pada tahun 1878 adalah awal dari apa yang menjadi industri salmon terbesar di dunia.

Pada tahun 1884 Kongres menetapkan Alaska sebagai distrik yudisial, yang diikuti oleh didirikannya pengadilan distrik federal, dan sistem sekolah dimulai. Pada 1906, perwakilan pertama Alaska untuk Kongres dipilih, dan pada tahun 1912 Kongres mendirikan Wilayah Alaska, dengan badan legislatif terpilih.

Singkat cerita, hingga pada tahun 1942, selama Perang Dunia II, pasukan Jepang menginvasi pulau Agattu, Attu, dan Kiska di rantai Aleutian dan mengebom Pelabuhan Belanda di Unalaska. Perang Dunia II akhirnya juga menjadi momen ketika Amerika menyadari peran strategis dari Alaska.

Agresi tersebut mendorong pembangunan lapangan terbang besar, serta Jalan Raya Alaska, lebih dari 1.500 mil atau sekitar 2.400 km yang menghubungkan Dawson Creek, British Columbia, dengan Fairbanks. Keduanya terbukti kemudian menjadi nilai yang sangat besar dalam pengembangan komersial negara.

Selama perang, tentara AS mencabut sebagian besar Unangan dari Kepulauan Aleut dan mengirim mereka untuk bekerja di pabrik pengalengan, penggergajian kayu, rumah sakit, dan sekolah atau ke kamp interniran di Juneau atau di pulau-pulau tenggara. Penyakit seperti influenza dan tuberkulosis (TBC) membunuh banyak Unangan selama periode ini. Setelah perang, banyak Unangan kembali ke Aleut, tetapi yang lainnya tetap tinggal di tenggara Alaska.

Hingga akhirnya pada 1946, warga Alaska memberikan suara untuk mendukung kenegaraan dan mengadopsi konstitusi pada 1956. Persetujuan Kongres atas Rancangan Undang-Undang atau RUU kenegaraan Alaska pada tahun 1958 diikuti dengan masuknya Alaska secara resmi ke dalam serikat pada tahun 1959.

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca : Pesawat Tempur AS Cegat Pesawat Pembom Rusia di Dekat Alaska

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

4 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

6 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

7 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

8 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

11 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

14 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

14 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

15 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

17 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya