Rusia Bikin Undang-Undang WFH, Pekerja di Luar Negeri Terancam?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 3 Januari 2023 11:17 WIB

Warga Rusia membawa barang-barangnya saat melintasi perbatasan ke Georgia di stasiun Zemo Larsi/Verkhny Lars, Georgia 26 September 2022. REUTERS/Irakli Gedenidze

TEMPO.CO, Jakarta - Pekerja sektor teknologi informasi Rusia berisiko menganggur di tahun baru jika undang-undang tentang kerja jarak jauh disahkan.

Kremlin mencoba menarik kembali puluhan ribu pekerja teknologi informasi Rusia yang lari ke luar negeri.

Memiliki pekerjaan yang relatif mudah dipindahkan, para pekerja TI Rusia pindah ke luar negeri setelah Moskow mengirim tentaranya ke Ukraina pada 24 Februari 2022 dan ratusan ribu orang yang menyusul ketika panggilan militer dimulai pada bulan September.

Pemerintah memperkirakan bahwa 100.000 spesialis TI saat ini bekerja untuk perusahaan Rusia di luar negeri.

Parlemen dibawal tahun ini sedang menggodok undang-undang yang dapat melarang kerja jarak jauh untuk beberapa profesi.

Advertising
Advertising

Anggota parlemen, yang takut lebih banyak profesional TI Rusia bekerja di negara-negara NATO dan secara tidak sengaja berbagi informasi keamanan yang sensitif, mengusulkan melarang beberapa spesialis TI meninggalkan Rusia.

Tetapi Kementerian Digital mengatakan bahwa larangan total dapat membuat perusahaan IT Rusia kurang efektif, dan kurang kompetitif: "Pada akhirnya, siapa pun yang dapat menarik staf paling berbakat, termasuk dari luar negeri, akan menang."

Sementara banyak anak muda Rusia yang kecewa pergi ke negara-negara seperti Latvia, Georgia, atau Armenia di mana bahasa Rusia digunakan secara luas, beberapa telah membuat lompatan yang lebih besar - ke Argentina.

Spesialis TI Roman Tulnov, 36 tahun, mengatakan dia tidak berencana untuk kembali ke Rusia dalam keadaan apa pun.

"Saya sudah lama ingin pergi. Pada 24 Februari, semuanya menjadi jelas. Saya mengerti bahwa tidak ada lagi kehidupan di Rusia," katanya.

Ia mengatakan, momobilisasi memberi kesempatan banyak pekerja IT pindah ke luar negeri untuk bisa menjaga pekerjaannya.

"Sebelum mobilisasi, tidak ada yang berpikir untuk memberi izin kepada orang-orang untuk pindah entah ke mana."

Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah parlemen Rusia atau Duma Negara, mengatakan dia ingin pajak yang lebih tinggi dikenakan pada pekerja yang telah pindah ke luar negeri.

Perancang produk Yulia, 26 tahun, memperkirakan bahwa seperempat dari timnya lebih memilih berhenti daripada kembali ke Rusia di bawah tekanan.

"Pilihan non-alternatif semacam itu seperti bernegosiasi dengan teroris: 'Kembalilah atau kami akan membuat pekerjaan Anda tidak mungkin, dan untuk perusahaan dan karyawan Anda'," katanya.

Beberapa ekspatriat Rusia mungkin juga sama sekali tidak membayar pajak. Pajak penghasilan pribadi sebesar 13% dipotong secara otomatis dari karyawan yang tinggal, tetapi mereka yang bekerja untuk perusahaan yang berbasis di Rusia dari luar negeri tidak dipotong.

Pemain poker online profesional Sasha, 37 tahun, juga tinggal di Argentina, mengatakan dia sekarang telah berhenti membayar pajak Rusia.

"Ketika Anda membayar pajak, Anda mendukung negara dan ekspansi militernya," katanya. "Saya tidak membayar dan tidak berencana untuk membayar."

REUTERS

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

14 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya