Polandia Minta Pendanaan dari Uni Eropa

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 31 Desember 2022 15:00 WIB

Sebuah tangk PT-91M2 dari Bumar, ikut dihadirkan bersama Grup Persenjataan Polandia (PGZ), dalam pameran militer internasional di Kielce, Polandia, 7 September 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengungkap pihaknya sedang mengupayakan agar negaranya bisa menggunakan uang dari European Recovery Fund. Dana tersebut, akan digunakan untuk membantu pemulihan negara itu dari Covid-19 dan mendanai militernya.

“Sengketa dengan Komisi Eropa harus diselesaikan. Konflik sesungguhnya sedang dimainkan di timur Polandia dan uang dari Rencana Pemulihan Nasional berarti lebih banyak uang yang dikucurkan ke Angkatan Bersenjata Polandia,” kata Morawiecki, Kamis, 29 Desember 2022, mengacu pada konflik antara Moskow dan Kyiv.

Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram

Advertising
Advertising

Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, Belgia 21 Agustus 2020. [REUTERS / Yves Herman]

Sebelumnya pada Juni 2022, Komisi Eropa menyetujui apa yang disebut Rencana Polandia untuk memberikan uang sebesar 35 miliar euro (Rp 584 triliun). Uang tersebut di antaranya untuk mendorong ekonomi Polandia bangkit dari pandemi Covid-19.

Uang tersebut diambil dari paket 750 miliar euro (Rp 12.524 triliun) untuk pemulihan ekonomi paska-pandemi Covid-19.

Uang yang seharusnya digunakan Polandia itu, terblokir oleh Uni Eropa karena kebuntuan yang berkepanjangan antara Warsaw dan Brussels karena masalah aturan hukum.

Otoritas Polandia berkeras mereka mereka telah memenuhi tuntutan Uni Eropa dan memberlakukan sejumlah reformasi hukum. Polandia berkeras uang itu ditahan karena alasan politik.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berkeras perubahan yang dilakukan Warsaw masih belum cukup dan masih banyak yang harus dilakukan guna memastikan hakim-hakim Polandia independen.

Sementara itu, Polandia belum lama ini membeli sejumlah peralatan militer di antaranya tank, jet tempur, artileri dan sistem pertahanan serta sejumlah besar kontrak dengan manufaktur dari Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

3 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

6 jam lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

1 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

1 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

2 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

2 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

3 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya