Bilateral Jerman dan Rusia Tak Akan Kembali Normal

Reporter

Tempo.co

Kamis, 29 Desember 2022 07:00 WIB

Warga menyaksikan asap membubung setelah serangan udara, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Lviv, Ukraina 26 Maret 2022. REUTERS/Pavlo Pamarchuk

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Selasa, 27 Desember 2022, mengungkap segala aktivitas bisnis dengan Rusia di masa mendatang mustahil dilakukan karena dampak konflik Ukraina. Baerbock pun berjanji Berlin dan sekutu-sekutunya akan mengintensifkan sanksi ke Moskow.

Dalam wawancara dengan stasiun TV asal Romania Digi 24, Baerbock menekankan tidak akan ada hubungan normal dengan Rusia di tengah pertempuran antara Moskow dan Kyiv. Tentara Ukraina mendapat dukungan dari negara-negara Barat.

“ Uni Eropa akan memilih sebuah perdamaian dan demokrasi Rusia yang tidak menjadi ancaman negara-negara tetangganya. Namun kami menjalani kenyataan yang berbeda saat ini,” kata Baerbock.

Advertising
Advertising

Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menghadiri konferensi pers di Istanbul, Turki, 29 Juli 2022. REUTERS/Umit Bektas

Berkaca pada kondisi tersebut, Baerbock menilai negara-negara Barat harus terlibat dalam penguatan permanen keamanan dalam menghadapi Rusia

Menurut Baerbock, selama Moskow melancarkan agresi yang brutal, maka negara-negara Barat akan secara bertahap memperketat sanksi. Baerbock tidak mengungkap sanksi tambahan seperti apa yang mungkin dijatuhkan ke Rusia.

Baerbock hanya mengatakan negara-negara Barat akan mendukung Ukraina selama dibutuhkan, dengan cara memberikan persenjataan, bantuan kemanusiaan dan bantuan keuangan karena Ukraian telah mempertahankan kebebasan Eropa. Namun, Baerbock memperingatkan agar berhati-hati pada aspirasi Kyiv untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Ukraina sudah diberi status kandiat anggota Uni Eropa pada Juni 2023 lalu. Baerbock mengakui jalan untuk menjadi anggota Uni Eropa kemungkinan masih panjang dan kadang sulit.

Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia

Sumber : RT.com

Baca juga: Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

1 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya