AS Tuding Korea Utara Jual Senjata ke Tentara Bayaran Rusia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 23 Desember 2022 18:00 WIB

Seorang pria mengenakan seragam kamuflase berjalan keluar dari PMC Wagner Centre, yang merupakan proyek yang dilaksanakan oleh pengusaha dan pendiri kelompok militer swasta Wagner Yevgeny Prigozhin, selama pembukaan resmi blok kantor di Saint Petersburg, Rusia, 4 November 2022 REUTERS/Igor Russak

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menuduh Korea Utara mengirimkan senjata ke kelompok militer swasta Wagner, asal Rusia. Gedung Putih menyebut kelompok itu sebagai saingan untuk kekuasaan pertahanan dan kementerian lain di Kremlin.

Baca: Putin Ledek Bantuan Rudal Patriot AS ke Ukraina: Agak Jadul

AS akan meningkatkan sanksi terhadap Wagner Group menyusul penjualan roket dan rudal infanteri Korea Utara kepada kelompok itu bulan lalu. Penjualan senjata itu disebut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, menurut juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby.

"Wagner sedang mencari pemasok senjata di seluruh dunia untuk mendukung operasi militernya di Ukraina," kata Kirby kepada wartawan. "Kami dapat memastikan bahwa Korea Utara telah menyelesaikan pengiriman senjata awal ke Wagner, yang membayar perlengkapan itu," katanya.

Kirby mengatakan kelompok Wagner, menghabiskan lebih dari US$ 100 juta setiap bulan dalam operasinya di Ukraina. "Wagner muncul sebagai pusat kekuatan saingan militer Rusia dan kementerian Rusia lainnya," kata Kirby.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan Inggris setuju dengan penilaian Amerika bahwa Korea Utara mengirimkan senjata ke Rusia untuk kelompok Wagner yang melanggar resolusi PBB. "Fakta bahwa Presiden Putin meminta bantuan Korea Utara adalah tanda keputusasaan dan isolasi Rusia," kata Cleverly.

Advertising
Advertising

"Kami akan bekerja dengan mitra kami untuk memastikan bahwa Korea Utara membayar mahal untuk mendukung perang ilegal Rusia di Ukraina."

Kedekatan Bos Wagner dan Putin
Grup Wagner dikendalikan oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang pernah disebut "koki Putin." Ia pernah melayani makan malam untuk Vladimir Putin sebelum dan sesudah menjadi presiden Rusia.

Prigozhin diduga mengganggu pemilu AS pada 2016. Dia telah menjadi kritikus vokal terhadap penanganan perang di Ukraina oleh lembaga pertahanan Rusia.

Tentara bayarannya telah melakukan operasi di sejumlah wilayah seperti Suriah, Libya, Sudan, Republik Afrika Tengah, dan negara-negara lain di Afrika. Operasi itu diklaim merupakan inisiatif pribadi namun diketahui oleh Kremlin.

Di beberapa lokasi mereka dituduh melakukan kekejaman. Di Ukraina, kelompok tersebut telah berfungsi sebagai operasi tipe pasukan khusus elit yang memiliki pelatihan, peralatan, dan persediaan yang lebih baik daripada militer arus utama Rusia.

Kirby memperkirakan bahwa pasukan Wagner sekarang berjumlah sekitar 50.000, termasuk 10.000 "kontraktor" terampil dan 40.000 narapidana. Menurut informasi AS, sekitar 1.000 pejuang Wagner tewas dalam pertempuran dalam beberapa pekan terakhir, 90 persen dari mereka adalah narapidana.

Simak: AS Jatuhkan Sanksi untuk 10 Entitas Angkatan Laut Rusia

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Top 3 Dunia: DK PBB Peringatkan Israel soal UNRWA hingga Syarat Gencatan Senjata Hamas

1 menit lalu

Top 3 Dunia: DK PBB Peringatkan Israel soal UNRWA hingga Syarat Gencatan Senjata Hamas

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 31 Oktober 2024 diawali oleh Dewan Keamanan PBB peringatan Dewan Keamanan PBB terhadap Israel soal UNRWA

Baca Selengkapnya

Rusia: Jika Barat Bantu Ukraina, Mengapa Korea Utara Tak Boleh Bantu Kami?

8 jam lalu

Rusia: Jika Barat Bantu Ukraina, Mengapa Korea Utara Tak Boleh Bantu Kami?

AS dan sekutu Baratnya menuduh Korea Utara membantu Rusia dan ikut bertempur dalam perang melawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Janji Beri US$1 Juta untuk Petisi Pro-Trump, Elon Musk Diperintahkan Hadir ke Pengadilan

9 jam lalu

Janji Beri US$1 Juta untuk Petisi Pro-Trump, Elon Musk Diperintahkan Hadir ke Pengadilan

Elon Musk berjanji untuk memberikan US$1 juta setiap hari kepada seseorang yang menandatangani petisi kebebasan berbicara dan hak kepemilikan senjata

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

10 jam lalu

Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

Menhan Jepang, Jenderal Nakatani, mengatakan rudal ICBM itu terbang lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan rudal lain yang pernah diuji Korea Utara

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

11 jam lalu

Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

Kim Jong Un menegaskan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) bertujuan menunjukkan "kemauan untuk melawan" dari Pyongyang terhadap para musuh

Baca Selengkapnya

Putusan Israel Dilarang Jual Senjata Dibatalkan Pengadilan Prancis

16 jam lalu

Putusan Israel Dilarang Jual Senjata Dibatalkan Pengadilan Prancis

Produsen senjata Israel diperbolehkan lagi ikut pameran di Prancis setelah putusan itu dicabut pengadilan.

Baca Selengkapnya

TSMC Laporkan Penemuan Chipnya di Produk Huawei ke Pemerintah AS

18 jam lalu

TSMC Laporkan Penemuan Chipnya di Produk Huawei ke Pemerintah AS

TechInsights melakukan pembongkaran terhadap produk Huawei dan menemukan chip TSMC di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Israel Upayakan Pembebasan Beberapa Sandera dengan Imbalan Gencatan Senjata Gaza Sebulan

1 hari lalu

Israel Upayakan Pembebasan Beberapa Sandera dengan Imbalan Gencatan Senjata Gaza Sebulan

Israelberusaha mencapai kesepakatan di mana sejumlah kecil sandera Israel yang ditahan di Gaza akan dibebaskan dengan imbalan gencatan senjata

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Rusia Resmikan Monumen Tiga Tokoh Antariksa di UI

1 hari lalu

Kedutaan Besar Rusia Resmikan Monumen Tiga Tokoh Antariksa di UI

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta meresmikan monumen tiga tokoh antariksa di Universitas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Genjot Persenjataan Nuklir Korea Utara, Berapa Hulu Ledak Nuklir yang Dimilikinya?

1 hari lalu

Kim Jong Un Genjot Persenjataan Nuklir Korea Utara, Berapa Hulu Ledak Nuklir yang Dimilikinya?

Kim Jong Un genjot kesiapan senjata nuklir Korea Utara setelah kirimkan pasukan untuk dukung Rusia lawan Ukraina. Ini hulu ledak yang dimilikinya.

Baca Selengkapnya