Larangan Taliban untuk Perempuan Afghanistan: Kuliah, ke Pusat Kebugaran, Pergi Sendiri Sejauh 72 Km

Jumat, 23 Desember 2022 15:35 WIB

Mahasiswi Afghanistan berjalan di dekat Universitas Kabul di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban dikenal memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan hampir tidak memiliki representasi di negara tersebut. REUTERS/Ali Khara

TEMPO.CO, Jakarta - Dikutip dari Al Jazeera, Taliban melarang siswa perempuan Afghanistan untuk kuliah atau mengakses universitas hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sebuah surat menginstruksikan universitas negeri dan swasta Afghanistan untuk segera menangguhkan akses ke siswa perempuan, sesuai dengan keputusan Kabinet. Surat ini dikonfirmasi oleh juru bicara Kementerian Pendidikan Tinggi Taliban pada Selasa, 20 Desember 2022.

“Anda semua diinformasikan untuk segera melaksanakan perintah penangguhan pendidikan perempuan tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut,” tulis surat yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Neda Mohammad Nadeem.

Baca: Perempuan Afghanistan Gelar Prortes Melawan Larangan Kuliah Taliban

Beberapa pejabat Taliban mengatakan bahwa larangan pendidikan menengah hanya bersifat sementara. Kemudian, mereka juga mengatakan beberapa alasan penutupan, mulai dari kurangnya dana hingga waktu yang dibutuhkan untuk merombak silabus sesuai ajaran Islam.

Seorang ibu dari seorang mahasiswa, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan pada Al Jazeera, mengatakan bahwa putrinya meneleponnya sambil menangis ketika mendengar surat itu. Ia khawatir tidak dapat lagi melanjutkan studi kedokterannya di Kabul, ibukota Afghanistan.

Advertising
Advertising

Selain pelarangan untuk mengakses universitas, sebelumnya, Taliban juga mengumumkan aturan-aturan lain yang ditujukan untuk perempuan Afghanistan. Pada 26 Desember 2021, Al Jazeera melaporkan bahwa perempuan Afghanistan yang bepergian jauh harus didampingi oleh kerabat dekat lelaki. Lebih spesifik, aturan ini berlaku untuk bepergian dengan jarak lebih dari 72 km.

“Wanita yang bepergian lebih dari 72 km (45 mil) tidak boleh ditawari tumpangan jika mereka tidak ditemani oleh anggota keluarga dekat,” kata juru bicara kementerian Sadeq Akif Muhajir. Lebih lanjut, disebutkan bahwa pendamping harus laki-laki.

Kemudian, minggu sebelumnya, kementerian meminta saluran televisi Afghanistan untuk berhenti menayangkan drama dan sinetron yang menampilkan aktor wanita. Ia juga mengimbau jurnalis TV perempuan untuk mengenakan jilbab saat presentasi.

Aturan lain Taliban yang ditujukan untuk perempuan Afghanistan adalah larangan perempuan untuk pergi ke pusat kebugaran (gym) dan taman. Larangan ini dikeluarkan pada 10 November 2022 dan, menurut Mohammed Akef Mohajer, juru bicara kementerian yang ditunjuk Taliban, mulai berlaku pada pekan tersebut.


RYZAL CATUR ANANDA SANDHY SURYA

Baca juga: Alasan Larang Wanita Afghanistan Kuliah, Berpakaian Seperti akan ke Pesta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

1 jam lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

9 jam lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

19 jam lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

2 hari lalu

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali menyoroti peran penting komitmen dan investasi negara dalam mengatasi masalah di sektor pendidikan.

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

2 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

2 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

3 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

4 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

4 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

6 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya