AS Jatuhkan Sanksi untuk 10 Entitas Angkatan Laut Rusia
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 23 Desember 2022 15:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan pemberlakuan sanksi terhadap 10 entitas angkatan laut Rusia atas operasinya terhadap pelabuhan Ukraina. Washington terus meningkatkan tekanan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Baca: Lika-liku Perjalanan Luar Negeri Pertama Volodymyr Zelensky Setelah Perang
"Setelah operasi angkatan laut Rusia terhadap pelabuhan Ukraina, termasuk yang menyediakan makanan dan biji-bijian yang sangat dibutuhkan dunia, Amerika Serikat hari ini memberlakukan sanksi terhadap entitas angkatan laut Rusia," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan, Kamis, 22 Desember 2022.
Ukraina mengatakan pelabuhan Laut Hitam Odesa tidak beroperasi selama satu hari awal bulan ini. Sementara pelabuhan Chornomorsk dan Pivdennyi hanya beroperasi sebagian setelah serangan Rusia terhadap sistem energi kawasan itu.
Ketiga pelabuhan tersebut mengekspor biji-bijian di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki pada Juli 2022. Pakta itu memungkinkan Rusia dan Ukraina untuk melanjutkan ekspor dari jalur Laut Hitam, yang terhenti sejak invasi Moskow pada 24 Februari - serta memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk Rusia.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya mencatat enam entitas yang ditargetkan itu masih beroperasi atau telah beroperasi di sektor pertahanan dan material terkait dan sektor kelautan ekonomi Rusia. Sementara empat entitas lain terjerat sanksi karena masih beroperasi di sektor kelautan ekonomi Rusia.
Di antara mereka yang terkena sanksi adalah Central Research Institute of Structural Materials Prometey. Washington menilai mereka sebagai pusat penelitian material terbesar di Rusia, sekaligus di antara perusahaan terkemuka di negara itu yang terlibat dalam pembuatan kapal angkatan laut militer dan pengembangan teknologi militer.
Entitas lain yang terlibat dalam pengembangan, produksi, dan penelitian angkatan laut Rusia, antara lain, juga telah ditandai. Perwakilan Tinggi Rusia untuk PBB di New York tidak belum menanggapi kabar ini. Kremlin belum memberikan keterangan mengenai sanksi terbaru ini.
“Amerika Serikat tetap bertekad untuk menggunakan semua tindakan yang tepat untuk mencegah serangan Rusia di Ukraina – apakah serangan itu dari udara, darat, atau laut. Langkah-langkah pertanggungjawaban ini menggarisbawahi pesan sederhana: Kremlin harus mengakhiri kampanye brutalnya melawan Ukraina,” kata Blinken.
Kebijakan tersebut dipublikasikan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden Joe Biden di Washington dan menyampaikan pidatonya kepada Kongres pada Rabu 21 Desember 2022. Dalam lawatannya itu, Zelensky berterima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungannya terhadap Ukraina dalam konflik tersebut dan mengharapkan dapat lebih banyak senjata.
Sejak Oktober, Moskow telah menargetkan infrastruktur energi Ukraina dengan gelombang besar serangan rudal dan drone. Akibatnya, jutaan warga Ukraina hidup tanpa listrik atau air mengalir di tengah musim dingin yang membekukan.
Militer Ukraina pada Rabu, 21 Desember 2022, melaporkan tentara Rusia menyerang sasaran di wilayah Zaporizhzhia sehingga mendorong pasukan Ukraina bergerak maju ke dekat kota Bakhmut dan Avdiivka, yang babak belur. Dua Kota ini telah menjadi titik fokus pertempuran di wilayah Donetsk.
Simak: Putin Ingin Akhiri Perang Ukraina: Lebih Cepat Lebih Baik
REUTERS