Lika-liku Perjalanan Luar Negeri Pertama Volodymyr Zelensky Setelah Perang

Jumat, 23 Desember 2022 11:45 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berpidato pada pertemuan bersama Kongres AS di House Chamber of U.S. Capitol di Washington, AS, 21 Desember 2022. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan perjalanan luar negeri ke Washington, Amerika Serikat, pada Rabu, 21 Desember 2022. Kunjungan kerja itu, untuk memastikan secara langsung kalau bantuan pertahanan dari negeri Paman Sam, terus bergulir sampai Ukraina memenangkan peperangan yang sudah berlangsung 300 hari itu.

Amerika Serikat adalah penyokong utama Ukraina dalam melawan invasi Rusia. Anjangsana pertama Zelensky sejak Rusia menginvasi negaranya pada Februari lalu itu, dimulai dengan perjalanan kereta rahasia ke Polandia satu hari sebelumnya atau pada Selasa, 20 Desember 2022.

Keesokan paginya, Zelensky tiba di Kota Przemysl, Polandia selatan. Menurut rekaman dari penyiar swasta TVN, Zelensky terlihat di stasiun kereta bersama dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Ukraina Bridget Brink yang menemaninya.

Advertising
Advertising

Kunjungan Zelensky ini telah direncanakan selama berhari-hari dan diorganisir secara rahasia demi alasan keselamatannya. Akan tetapi, seorang reporter dari buletin Punchbowl News yang berkantor pusat di Amerika Serikat membocorkan detailnya melalui Twitter pada Selasa, 20 Desember 2022.

Dari Polandia, Zelensky naik pesawat milik Pemerintah Amerika Serikat, kemudian mendarat sekitar tengah hari waktu setempat di Joint Base Andrews di Maryland atau sekitar 12 mil dari tenggara Washington.

Zelensky melakukan perjalanan dengan iring-iringan mobil ke Blair House atau wisma kepresidenan yang terletak di sepanjang Pennsylvania Avenue. Setelah menyegarkan diri dari perjalanan panjangnya, dia baru pergi ke Gedung Putih yang lokasinya cukup dekat. Di sana, dia disambut hangat Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan istrinya Jill Biden.

Alih-alih memakai jas dan dasi, Zelensky mengenakan sweter hijau tentara dan celana kargo khasnya. Itu bagai pengingat kedukaan kalau dia datang langsung dari zona perang.

Sumber seorang pejabat senior administrasi Biden mengatakan kepada wartawan pada Selasa malam, 21 Desember 2022, tidak ada "rumus matematika" untuk hari yang tepat bagi Zelensky melakukan perjalanan ini. Perjalanan itu akan menjadi suntikan momentum dan makanan penting untuk dukungan Amerika Serikat dan sekutunya saat musim dingin tiba.

Sumber yang tak ingin disebutkan namanya itu mengatakan Pemerintah Amerika Serikat berkomunikasi erat dengan Zelensky tentang syarat keamanan yang memungkinkannya meninggalkan Ukraina dan mengunjungi Amerika Serikat dalam waktu singkat, kemudian pulang ke Ukraina.

"Tentu saja, pada akhirnya itu adalah keputusannya. Dia menyimpulkan bahwa parameter keamanan itu terpenuhi. Apa yang dia butuhkan, kami setuju dengan itu, jadi kami melaksanakannya sesuai," kata pejabat itu.

Hasil Lawatan Zelensky

Amerika Serikat mengumumkan tambahan bantuan militer senilai US$1,85 miliar atau sekitar Rp28,8 triliun untuk Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara Patriot untuk membantunya menangkal rentetan rudal Rusia saat kunjungan Presiden Ukraina ke Washington. Zelensky mengatakan sistem Patriot merupakan langkah penting dalam menciptakan perisai udara.

Kongres Amerika Serikat hampir menyetujui tambahan US$44,9 miliar bantuan militer dan ekonomi darurat. Sejauh ini Amerika Serikat sudah mengirim US$50 miliar (Rp 780 triliun) ke Ukraina, yang dilanda konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Zelensky berharap dukungan Amerika Serikat berlanjut pada 2023.

"Uang Anda bukan amal. Ini adalah investasi dalam keamanan global dan demokrasi yang kami tangani dengan cara yang paling bertanggung jawab," kata Zelensky, Rabu, 21 Desember 2022, tak lama setelah pertemuan dengan Biden.

Moskow sangat yakin pasokan sistem rudal Patriot canggih dari Amerika Serikat ke Ukraina tidak akan membantu menyelesaikan konflik atau menghalangi Rusia mencapai tujuan operasi militer. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan tidak ada tanda-tanda kesiapan untuk dilakukannya pembicaraan damai selama kunjungan Presiden Zelensky.

Ini juga, menurut Kremlin, membuktikan Amerika Serikat melakukan perang proksi dengan Rusia hingga titik Ukraina terakhir.

“Ini tidak kondusif untuk penyelesaian cepat, justru sebaliknya. Ini juga tidak dapat mencegah Federasi Rusia mencapai tujuannya selama operasi militer khusus," kata Peskov menanggapi bantuan sistem Patriot.

Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari 2022 untuk menyingkirkan kaum nasionalis dan melindungi komunitas berbahasa Rusia. Ukraina dan negara-negara Barat menggambarkan tindakan Rusia itu sebagai agresi yang tidak beralasan.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Washington tidak melihat tanda-tanda Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia terlibat dalam upaya damai. Sedangkan, Peskov berpandangan lebih banyak pasokan senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina hanya akan memperdalam konflik.

Ukraina telah berulang kali diserang Rusia yang menargetkan infrastruktur energinya dalam beberapa pekan terakhir. Walhasil, jutaan warga Ukraina hidup tanpa listrik atau air mengalir di tengah musim dingin yang membekukan.

Militer Ukraina pada Rabu, 21 Desember 2022, melaporkan tentara Rusia menyerang sasaran di wilayah Zaporizhzhia sehingga mendorong pasukan Ukraina bergerak maju ke dekat kota Bakhmut dan Avdiivka, yang babak belur. Dua Kota ini telah menjadi titik fokus pertempuran di wilayah Donetsk.

REUTERS

Baca juga: Vladimir Putin Akui Kondisi 4 Wilayah di Ukraina yang Dicaplok Rusia Masih Sulit

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

4 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

16 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

18 jam lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

22 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

23 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

1 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Salurkan Bantuan Bencana Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

1 hari lalu

BRI Peduli Salurkan Bantuan Bencana Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

Bencana banjir lahar dingin yang melanda enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) tidak hanya menimbulkan kerugian material yang signifikan, tetapi juga membawa duka mendalam dengan adanya korban jiwa.

Baca Selengkapnya