Putin Minta Aparat Basmi Pengkhianat hingga Mata-mata

Selasa, 20 Desember 2022 15:45 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin, disambut oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko setibanya di Bandara Nasional Minsk di Minsk, Belarus 19 Desember 2022. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah memerintahkan penguatan perbatasan Rusia. Dia juga dikabarkan sudah menginstruksikan dinas keamanan untuk menjaga kontrol yang lebih besar terhadap masyarakat dan membasmi pengkhianat, mata-mata, hingga penyabot.

Baca juga: Kremlin Bantah Putin akan Dorong Belarusia Turun di Perang Ukraina

Putin menginstruksikan pejabat keamanannya untuk melindungi perbatasan dan meningkatkan kontrol masyarakat. Dia juga meminta untuk memaksimalkan penggunaan potensi operasional, teknis, dan personel mereka untuk mencegah risiko yang datang dari luar negeri dan pengkhianat internal.

“Ketenangan maksimum, konsentrasi pasukan sekarang dibutuhkan dari badan-badan kontra-intelijen, termasuk intelijen militer,” kata kantor berita negara TASS mengutip perkataan Putin pada Senin, 19 Desember 2022, di Hari Layanan Keamanan yang dirayakan secara luas di Rusia,

“Penting untuk menekan tindakan dinas khusus asing, dengan cepat mengidentifikasi pengkhianat, mata-mata, dan penyabot. Perbatasan Rusia juga harus diperkuat," ujarnya menambahkan.
Sementara kantor berita Rusia lain, RIA, mengutip Putin juga menyebutkan perlu adanya peningkatan dinas perbatasan dan keamanan federal (FSB). Mengenai perbatasan, Putin menyoroti setiap upaya pelanggaran perlu digagalkan dengan cepat dan efektif dengan menggunakan kekuatan dan sarana apa pun.

Putin juga mengatakan bahwa adalah tugas dinas keamanan khusus untuk memastikan keselamatan orang yang tinggal di wilayah di Ukraina, yang diklaim Moskow pada September telah dimasukkan ke dalam Rusia. Kyiv dan sekutu Baratnya mencap langkah itu sebagai aneksasi ilegal.

“Adalah tugas Anda untuk melakukan semua yang diperlukan untuk memastikan keamanan mereka secara maksimal, menghormati hak dan kebebasan mereka,” kata Putin. Dia lebih lanjut menjanjikan mereka lebih banyak peralatan dan senjata modern.

Komentar Putin datang ketika serangan rudal Rusia di Ukraina telah meningkat dan perang Rusia di Ukraina nampak belum menunjukkan ujungnya, sekarang di bulan ke-10.

Berbicara kepada para pemimpin beberapa negara NATO melalui tautan video pada Senin, 19 Desember 2022 Presiden Volodymyr Zelensky terus mendesak sekutu Ukraina untuk memasok militernya dengan lebih banyak senjata.
“Agresi Rusia bisa dan harus gagal. Dan tugas kami sekarang adalah mempercepatnya,” katanya kepada para pemimpin NATO yang berkumpul di Riga, Latvia, seperti dilansir Al Jazeera.

Zelensky mengatakan dalam pidato larut malam pada Minggu,18 Desember 2022, sekitar sembilan juta dari sekitar 40 juta orang Ukraina dapat kembali mengakses listrik. Dalam beberapa pekan terakhir serangan rudal Rusia berfokus pada infrastruktur listrik dan air.

Pada Senin, 18 Desember 2022. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Zelensky "kurang memahami keseriusan saat ini dan kurangnya kepedulian terhadap rakyatnya".
Lavrov melakukan serangan verbal yang tajam ke Barat dan apa yang dia gambarkan sebagai "reaksi histeris" terhadap situasi di Ukraina dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Belarus 1 di Minsk.

Lavrov seperti dikutip TASS mengatakan, invasi Moskow ke Ukraina telah menghancurkan "permainan geopolitik Barat", yang ingin mengubah Ukraina menjadi ancaman permanen bagi Rusia.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dalam konferensi pers akhir tahun pada Senin, 19 Desember 2022, masih melihat perang di Ukraina masih terus berlanjut. “Saya tidak optimis tentang kemungkinan pembicaraan damai yang efektif dalam waktu dekat,” kata Guterres.
TASS | AL JAZEERA

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

59 menit lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya