Layanan Kremasi di Beijing Kewalahan Akibat Corona Menggila

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 17 Desember 2022 16:45 WIB

Sejumlah petugas medis dikerahkan di kompleks permukiman di Distrik Chaoyang, Beijing, China, yang sedang di-lockdown, Senin 21 November 2022. Untuk mengambil sampel tes PCR para penghuninya. Otoritas Kota Beijing memperketat kebijakan nol kasus COVID-19 setelah ditemukan tiga kasus kematian dalam dua hari berturut-turut pada 19-20 November 2022. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/foc.

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah duka di seluruh ibu kota China, Beijing, kewalahan mengatasi lonjakan permintaan pemakaman dan kremasi di tengah melonjaknya kasus Corona. Para pekerja dan pengemudi rumah duka di Beijing, kota dengan penduduk 22 juta jiwa, dites positif Corona dan disebut dalam keadaan sakit.

Baca: Studi di Jepang: Covid Mungkin Menular dari Jenazah Pasien

China melonggarkan kebijakan Covid-19 setelah pemerintah menyatakan bahwa strain Omicron telah melemah. Pelonggaran terjadi setelah penduduk memprotes kebijakan nol-Covid yang diperjuangkan oleh Presiden Xi Jinping.

Pelonggaran itu membuat China menyatakan penduduk dengan gejala ringan dirawat di rumah. Mereka baru dirawat dirumah sakit ketika gejala menjadi parah.

Di Beijing, pegawai yang terinfeksi Covid-19 telah memukul berbagai sektor mulai dari restoran, perusahaan kurir hingga karyawan di rumah duka. "Kami memiliki lebih sedikit mobil dan pekerja sekarang," kata seorang staf di Rumah Duka Miyun kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa ada tumpukan permintaan untuk layanan kremasi. "Kami memiliki banyak pekerja yang dinyatakan positif."

Belum jelas apakah perjuangan untuk memenuhi permintaan kremasi yang meningkat disebabkan oleh meningkatnya kematian terkait COVID. Di Rumah Duka Huairou, jenazah harus menunggu selama tiga hari sebelum dapat dikremasi. "Anda bisa membawa jenazah ke sini sendiri, baru-baru ini sibuk," kata staf itu.

Advertising
Advertising

Otoritas kesehatan China terakhir melaporkan kematian akibat Covid-19 pada 3 Desember. Di Beijing, kasus kematian terakhir pada 23 November.

Namun outlet berita China, Caixin melaporkan pada Jumat bahwa dua jurnalis media veteran pemerintah telah meninggal setelah tertular COVID-19 di Beijing. Pada Sabtu, Caixin melaporkan seorang mahasiswa kedokteran berusia 23 tahun di Sichuan meninggal karena Covid-19 pada 14 Desember.

Pencabutan kebijakan ultra-ketat China yang tiba-tiba diperkirakan bisa menyebabkan kasus kematian akibat Covid melonjak. Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) yang berbasis di AS memperkirakan angka kematian Covid-19 di China tahun depan bisa menembus 1 juta orang.

Seandainya kebijakan itu dicabut lebih awal, misalnya pada 3 Januari 2022, 250.000 orang di China akan meninggal, kata ahli epidemiologi China terkemuka Wu Zunyou pada Sabtu.

Pada 5 Desember 2022, proporsi pasien Covid-19 yang sakit parah atau kritis telah turun menjadi 0,18 persen dari kasus yang dilaporkan. Wu menjelaskan, tingkat kematian China turun secara bertahap tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Simak: Ledakan Covid di Depan Mata, China Tingkatkan Pemberian Vaksin

REUTERS

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

1 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

5 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

8 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

11 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya