Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 14 Desember 2022 08:30 WIB

Polisi menghadapi pengunjuk rasa yang memprotes untuk menuntut pembubaran Kongres dan mengadakan pemilihan demokratis daripada mengakui Dina Boluarte sebagai Presiden Peru, setelah penggulingan Presiden Peru Pedro Castillo, di Lima, Peru, 12 Desember 2022. REUTERS/Sebastian Castaneda

TEMPO.CO, Jakarta - Peru terperosok dalam krisis politik setelah serangkaian unjuk rasa di negara itu berujung kerusuhan. Pada aksi protes akhir pekan lalu, setidaknya tujuh orang tewas.

Gelombang kerusuhan di Peru saat ini dipicu oleh kudeta dan penahanan terhadap pemimpin sayap kiri Peru, Pedro Castillo setelah dia mencoba membubarkan Kongres Peru secara ilegal. Sebelum kudeta terjadi, selama sebulan anggota parlemen Peru mencoba memakzulkan Castillo, bahkan sampai tiga kali. Pada pemakzulan yang ketiga, Castillo benar-benar terdongkel dari jabatannya.

Baca juga: Petani Jambi Tuntut Redistribusi Lahan PT Kaswari Unggul ke Menteri ATR/BPN

Advertising
Advertising

Peru pernah menjadi salah satu bintang ekonomi di Amerika Latin pada abad ke-21 karena berhasil mengangkat jutaan warganya keluar dari kemiskinan. Akan tetapi, gejolak politik di Peru meningkat hingga mengancam stabilitas perekonomian negara itu dan membuat sejumlah lembaga pemeringkat memperingatkan akan menurunkan tingkat ekonomi Peru.

Krisis politik di Peru juga telah berdampak pada blokade tambang-tambang besar, di mana Peru adalah produsen tembaga nomor dua di dunia. Demonstrasi di Peru menuntut anggota Kongres dan Presiden Peru Dina Boluarte, mengundurkan diri.

Warga Peru yang punya hak pilih tampak muak dengan pertikaian terus – menerus. Dalam lima tahun terakhir, Peru dipimpin oleh lima presiden yang berbeda dan tujuh kali upaya pemakzulan.

“Warga Peru hanya lelah dari semua mekanisme politik ini, kejahatan, ketidak-pastian dan pertumbuhan ekonomi yang gagal,” kata Eric Farnsworth, Wakil Presiden Council of the Americas and Americas Society.

Farnsworth mengatakan janji Presiden Boluarte untuk menggelar pemilu pada April 2024 bisa membantu meredakan kondisi di Peru saat ini, namun hal itu tidak akan memecahkan masalah yang telah mengakar, di mana terjadi perpecahan dikalangan warga Peru dan pertikaian antara Presiden dan Kongres Peru.

“Ini adalah sebuah sop beracun dengan seorang presiden yang lemah, Kongres yang tidak berfungsi, presiden yang digulingkan bersuara untuk membangkitkan perlawanan terhadap pemecatannya yang sah, warga Peru yang gelisah dan sedikit visi dari orang-orang yang ingin keluar dari segala kekacauan ini,” kata Farnsworth.

Sumber: Reuters

Baca juga: Protes Penangkapan Mantan Presiden Peru, 2 Tewas dan 4 Luka

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

22 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

1 hari lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

3 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

4 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

4 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya