Republik Demokratik Kongo Catat Ada 272 Warga Sipil Tewas dalam Pembantaian

Reporter

magang_merdeka

Selasa, 6 Desember 2022 13:30 WIB

Aktivis Kongo menyalakan lilin untuk mengenang warga sipil yang tewas dalam konflik antara Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC) dan pasukan pemberontak, di Goma, di provinsi Kivu Utara Republik Demokratik Kongo 5 Desember 2022. REUTERS/Arlette Bashizi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Republik Demokratik Kongo pada Senin, 5 Desember 2022, mengkonfirmasi ada 272 warga sipil yang tewas dalam pembantaian di wilayah timur Kota Kishishe pada pekan lalu. Sebelumnya jumlah korban tewas diperkirakan 50 orang.

Pemerintah menyalahkan pembunuhan itu dilakukan kelompok pemberontak M23. namun tuduhan itu dibantah. Republik Demokratik Kongo juga mengatakan para pemberontak didukung tentara Rwanda, di mana tuduhan ini sering dilakukan Republik Demokratik Kongo secara konsisten dibantah Rwanda.

Baca juga: Penjualan Senjata Global Naik Jadi US$592 Miliar pada 2021

Advertising
Advertising

Rwanda belum memberikan komentar terkait kasus ini dan tuduhan Republik Demokratik Kongo. Tentara Kongo, kelompok pemberontak M23, dan milisi pimpinan Tutsi, terlibat dalam pertempuran selama berbulan-bulan di wilayah timur Kongo itu.

Pembantaian terhadap warga sipil Republik Demokratik Kongo diduga terjadi pada 29 November 2022 di Kishishe, Provinsi Kivu Utara. Jumlah korban tewas diumumkan Menteri Perindustrian Republik Demokratik Kongo Julien Paluku, yang didampingi Juru bicara Pemerintah Republik Demokratik Kongo, Patrick Muyaya.

"Saya belum bisa memberikan rincian serangan itu. Penyidikan sudah dibuka oleh Kejaksaan Agung dan kami menunggu hasil dari penyidik. Yang kami tahu adalah anak-anak ikut dibunuh di gereja Advent dan rumah sakit," kata Muyaya.

PBB mengatakan pada pekan lalu menerima laporan tentang sejumlah besar korban warga sipil selama bentrokan antara M23 dan milisi lokal di Kishishe. Akan tetapi, PBB saat itu belum memberikan angka jumlah korban tewas.

Sedangkan kelompok pemberontak M23 mengatakan ada 21 anggota yang tewas dari koalisi musuh, dan delapan warga sipil tewas akibat peluru nyasar.

Tim ahli dari PBB mengatakan mereka sudah mengantongi ada bukti kuat kalau tentara Rwanda ikut bertempur di samping kelompok pemberontak M23. Militer Rwanda juga ikut menyediakan senjata dan dukungan, namun laporan tim ahli PBB itu dibantah Rwanda.

Para pemimpin di Kongo dan Rwanda telah bertemu beberapa kali untuk mencoba menyelesaikan krisis, termasuk pertemuan baru-baru ini di Luanda. Dalam kesempatan itu, kedua negara menyepakati gencatan senjata. Namun nyatanya, pertempuran masih berlanjut sejak itu.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Senin, 5 Desember 2022, bahwa pihaknya telah melakukan percakapan yang produktif dengan Presiden Rwanda Paul Kagame tentang perlunya perdamaian dan keamanan di wilayah timur Republik Demokratik Kongo.

"Amerika Serikat mendesak Rwanda untuk menghormati komitmen yang dibuat di Luanda, termasuk mengakhiri dukungan Rwanda untuk M23," tulis Blinken di Twitter.

Akan tetapi, Menteri Luar Negeri Rwanda Vincent Biruta mengatakan ada perbedaan pemahaman tentang masalah ini. Menurutnya, kelompok radikal M23 tidak boleh disamakan dengan Rwanda. Ini bukan masalah Rwanda yang harus diselesaikan.

Reuters | Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Moskow Kecolongan, Drone Ukraina Serang Pangkalan Udara Nuklir Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

50 menit lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

7 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dirawat di ICU RSUI

3 hari lalu

7 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dirawat di ICU RSUI

Direktur Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Astuti Giantini mengungkapkan pihaknya merawat 7 korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana yang mengalami luka berat.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

Menteri Luar Negeri Spanyol mendesak Israel agar menghentikan operasi militernya di Rafah karena di sana ada ribuan warga sipil

Baca Selengkapnya

Korban Tewas dalam Banjir Bandang di Brasil Naik Jadi 143 Orang

4 hari lalu

Korban Tewas dalam Banjir Bandang di Brasil Naik Jadi 143 Orang

Jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Brasil sampai Minggu, 12 Mei 2024, mencapai 143 orang, sebelumnya 136 orang

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

7 hari lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

8 hari lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

8 hari lalu

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

Cara menghadapi pungli di jalan bisa menghubungi call center 110 kepolisian.

Baca Selengkapnya

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

8 hari lalu

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

Duel maut terjadi di wilayah Prambanan, Jawa Tengah, Selasa petang, yang telah mengakibatkan dua orang meregang nyawa. Identitasnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

9 hari lalu

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

Kejati Bali menyatakan masih mendalami kasus pemerasan yang diduga dilakukan Bendesa Adat Bali.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

9 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya