Uni Eropa Ajak WTO Gugat Kebijakan Inflasi Amerika

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Desember 2022 16:00 WIB

Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, Belgia 21 Agustus 2020. [REUTERS / Yves Herman]

TEMPO.CO, Jakarta - Bernd Lange, Kepala Komite Perdagangan Parlemen Eropa menyarankan Uni Eropa bersama Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menggugat undang-undang yang kontroversi, yakni US Inflation Reduction Act (IRA).

“Asumsi saya adalah serangkaian negosiasi antara Uni Eropa dengan Amerika Serikat tidak akan mampu menyepakati, bahkan perubahan kecil sekalipun dalam penerapan IRA. Struktur dasar IRA masih tetap berlaku. Terkait hal ini, saya rasa penting bagi Uni Eropa untuk cepat mengajukan gugatan bersama WTO dalam beberapa bulan ke depan,” kata Lange, menjelang pertemuan Uni Eropa dengan Dewan Perdagangan dan Teknologi Amerika Serikat.

Baca juga: Zulhas Pastikan RI Bakal Banding Setelah Kalah Gugatan soal Ekspor Bijih Nikel di WTO

Logo WTO. Dotr.gov.ph

Advertising
Advertising

Menurut Lange, gugatan hukum tersebut bisa membantu memperjelas tindakan-tindakan Amerika Serikat yang jelas-jelas tidak kompatibel dengan aturan-aturan WTO.

IRA adalah sebuah paket perlindungan iklim dan paket sosial senilai USD 430 miliar (Rp 6.644 triliun), yang diloloskan Kongres Amerika Serikat pada Agustus 2022 lalu. Paket tersebut ditujukan untuk membantu mengatasi inflasi dan mengurangi harga energi serta mengatasi perubahan iklim.

Paket tersebut menawarkan diskon pajak besar-besaran pada perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat yang mau berinvestasi dibidang energi bersih dan memberikan subsidi pada kendaraan listrik buatan dalam negeri, battery dan proyek-proyek energi terbarukan lainnya.

Kebijakan tersebut membuat Uni Eropa waswas setelah banyak yang memberikan peringatan kalau aturan hukum yang perfeksionis itu mungkin bisa mendiskriminasikan perusahaan-perusahaan asal Eropa.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam ketentuan subsidi di IRA sebagai tindakan yang super agresif. Sedangkan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menyerukan adanya sebuah respon tegas lewat undang-undang Uni Eropa.

Komisi bidang pasar internal Uni Eropa Thierry Breton mengatakan dalam wawancara dengan Journal du Dimanche kalau undang-undang Amerika Serikat tersebut telah menyebabkan sebuah kompetisi yang tidak seimbang antaran Uni Eropa dan pembeli lainnya untuk barang-barang dari Amerika Serikat. Breton pun menyerukan agar dibuat dana kedaulatan Eropa, yang akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek industri di kawasan Eropa.

Sumber: RT.com

Baca juga: Batas Harga G7 untuk Minyak Rusia Berlaku Mulai 5 Desember 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

14 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

17 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

1 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

1 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

2 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

2 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

2 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya