Biden Tak Mau Bertemu Putin, Tapi Siap Berdialog Demi Ukraina

Sabtu, 3 Desember 2022 20:00 WIB

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin tiba untuk KTT AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss 16 Juni 2021. Saul Loeb/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan sinyal mau berdialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di tengah ketegangan Barat dan Moskow akibat perang di Ukraina. Namun demikian, Biden mengajukan ada syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh Putin sebelum duduk di meja perundingan.

Baca juga: Biden dan Macron Berselisih soal Subsidi untuk Perusahaan Amerika

"Biarkan saya memilih kata-kata saya dengan sangat hati-hati. Saya siap untuk berbicara dengan Tuan Putin jika memang ada kepentingan dalam dirinya memutuskan dia sedang mencari cara untuk mengakhiri perang. Dia belum melakukannya," kata Biden pada konferensi pers di Gedung Putih dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis, 1 Desember 2022.

Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Biden tidak berniat berbicara dengan Putin sekarang, karena kondisi untuk pembicaraan semacam itu masih belum ada.

"Kami tidak berada pada titik di mana pembicaraan tampaknya menjadi jalan yang bermanfaat untuk didekati saat ini," kata Kirby pada Jumat, 2 Desember 2022, saat ditanya tentang komentar Biden.

Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Amerika Serikat telah mengirimkan lebih dari US$18 miliar bantuan persenjataannya ke Ukraina untuk mengusir Rusia, dan puluhan miliar dolar untuk bantuan lainnya.

Advertising
Advertising

Biden menyebut Putin penjahat perang yang bertanggung jawab atas ribuan korban dari kekejamannya. Dalam satu kesempatan, Pemimpin Demokrat itu sempat mengucapkan Putin "tidak bisa tetap berkuasa."

Menanggapi permintaan dari Barat, Kantor Presiden Rusia membalas, bahwa Putin "terbuka untuk negosiasi" asalkan tuntutan Moskow terpenuhi. Kremlin ingin memberi sinyal bahwa mereka berpegang teguh pada keinginannya untuk mengendalikan sebagian dari Ukraina dan menunjukkan kepada rakyat Rusia bahwa "operasi militer khusus" tidak sia-sia.

Spekulasi mengenai dialog untuk mengakhiri perang telah dipercepat karena manuver militer Moskow mandek. Sementara serangan misilnya terhadap fasilitas tenaga listrik di Ukraina telah meningkatkan kemungkinan jutaan orang Ukraina akan menghadapi musim dingin tanpa listrik.

Saat konferensi pers dengan Macron, Biden menegaskan dukungan Amerika Serikat untuk Ukraina tidak akan luntur. Dia menyebut bayangan Putin dapat mengalahkan Ukraina ada di luar pemahamannya.

"Saya siap, jika dia mau bicara, untuk mencari tahu apa yang dia mau lakukan, tetapi saya hanya akan melakukannya dengan berkonsultasi dengan sekutu NATO saya. Saya tidak akan melakukannya sendiri," ujar Biden.

Macron, yang berdiri di samping Biden, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah mendesak Ukraina untuk membuat kompromi yang tidak dapat diterima oleh mereka.

Simak: Joe Biden Calonkan Lynne Tracy Jadi Duta Besar Amerika untuk Rusia

REUTERS

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

4 jam lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

5 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

11 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya