Komisi Eropa Tak Mau Minta Maaf karena Ungkap Jumlah Korban Tewas di Perang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 2 Desember 2022 15:00 WIB

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Eropa merasa tidak perlu meminta maaf ke Ukraina terkait ucapan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, yang mengklaim militer Ukraina telah kehilangan 100 ribu korban jiwa dalam konfliknya dengan Rusia. Pernyataan Von Der Leyen itu sudah dihapus.

“Kami telah jelaskan di media sosial alasan dan kontek pernyataan tersebut di buat,” kata Juru bicara Komisi Eropa Dana Spinant, Kamis, 1 Desember 2022.

Militer Ukraina melintas di antara atusan salib terlihat di pemakaman massal untuk warga sipil tak dikenal dan tentara Ukraina di kota Izium, baru-baru ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina selama operasi serangan balasan, di wilayah Kharkiv, Ukraina 15 September 2022. Pejabat polisi imenyebutkan bahwa beberapa orang yang dikubur secara massal itu tewas akibat penembakan dan serangan udara Rusia. REUTERS/Oleksandr Khomenko

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Rabu, 30 November 2022, Von Der Leyen menyatakan dalam sebuah rekaman video, yang dipublikasi di Twitter kalau ada lebih dari 100 ribu tentara dan otoritas militer Ukraina gugur dalam sembilan bulan berkacamuknya perang Ukraina. Bukan hanya itu, diperkirakan pula ada sekitar 20 ribu warga sipil tewas dalam pertempuran Ukraina dengan Rusia.

Ucapan Von Der Leyen itu langsung membuat Kyiv marah, yang berkeras menyebut jumlah korban jiwa adalah informasi rahasia dan tidak boleh dipublikasi. Tak lama setelah protes tersebut, video pernyataan Von Der Leyen tersebut diunggah ulang setelah sudah diedit dengan menghapus bagian yang menyebut jumlah korban jiwa dari kubu Ukraina.

Baca juga:Kalah di WTO soal Ekspor Nikel, Jokowi Bakal Banding dan Perluas Pelarangan

Spinant menyebut di Twitter kalau koreksi telah dilakukan karena angka yang disebutkan tidak akurat. Komisi Eropa saat itu hanya memperkirakan berdasarkan sejumlah sumber eksternal yang tidak bisa diungkap ke publik. Awalnya, angka itu diungkap dengan niat memperlihatkan kebrutalan Rusia.

Dalam acara jumpa pers pada Kamis, 1 Desember 2022, Spinant kembali menolak mempublikasi sumber yang diperoleh Komisi Eropa soal jumlah angka kematian dan bagaimana ini sampai terucap oleh Von der Leyen.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev ikut bereaksi atas insiden ini dengan menyebut sistem sensor Komisi Eropa memalukan. Medvedev juga menyebut menhapus unggahan video yang pertama di Twitter sama dengan memperlihatkan kalau Uni Eropa itu tidak ada apa-apanya selain boneka Amerika Serikat.

Sumber: RT.com

Baca juga: Gedung Ambruk di Yordania, Korban Jiwa Sedikitnya 9 Orang

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut di Subang dan Banjir Bandang di Sumbar Meneweskan 50 Lebih Korban

3 hari lalu

Kecelakaan Maut di Subang dan Banjir Bandang di Sumbar Meneweskan 50 Lebih Korban

Kecelakaan maut di Subang dan banjir bandang di Sumbar memicu kekhawatiran akan keselamatan publik dan kesiapan menghadapi bencana alam.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

5 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

8 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

8 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

9 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

9 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya