Arab Saudi Merapat ke China, Xi Jinping Kunjungi Riyadh Pekan Depan

Kamis, 1 Desember 2022 17:26 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, dan Presiden Cina, Xi Jinping, berjabat tangan di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, pada Jumat, 30 November 2018 waktu setempat. Kemenlu Arab Saudi

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi berencana menjadi tuan rumah KTT China-Arab pada 9 Desember 2022. Tiga diplomat Arab di kawasan yang mengetahui rencana tersebut mengkonfirmasi, pertemuan tingkat tinggi itu akan dihadiri oleh Presiden China Xi Jinping selama kunjungannya ke kerajaan tersebut.

Baca: Xi Jinping Ingin Tingkatkan Kerja Sama Energi dengan Rusia

Dua diplomat dan sumber keempat yang mengetahui langsung kunjungan tersebut mengatakan kepada Reuters, Xi dijadwalkan tiba di Riyadh pada 7 Desember 2022. Menurut diplomat, undangan telah dikirim ke para pemimpin di Timur Tengah dan Afrika Utara untuk pertemuan China-Arab.

Kantor komunikasi pemerintah Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang kunjungan Xi atau waktu pertemuan puncak. Sementara Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi pertanyaan tentang perjalanan Xi.

Delegasi China diperkirakan akan menandatangani lusinan perjanjian dan nota kesepahaman dengan negara-negara Teluk dan negara-negara Arab lainnya yang mencakup energi, keamanan, dan investasi. Para diplomat tidak menjelaskan lebih lanjut.

Menteri Saudi untuk urusan luar negeri Adel Al-Jubeir pada awal bulan ini mengatakan kepada Reuters bahwa memperkuat hubungan perdagangan dan keamanan regional akan menjadi prioritas dalam kunjungan tersebut. Anjangsana Xi juga diharapkan mencakup pertemuan puncak China-Teluk di samping pertemuan Arab yang lebih luas.

Advertising
Advertising

"Tingkat perwakilan tergantung pada masing-masing negara dengan banyak pemimpin Arab diharapkan hadir, yang lain akan mengirim setidaknya menteri luar negeri mereka," kata salah satu diplomat Arab kepada Reuters.

Perjalanan Xi datang dengan latar belakang ketegangan hubungan Washington dengan Beijing dan Riyadh atas perbedaan hak asasi manusia dan invasi Rusia ke Ukraina. Negara-negara Barat juga menghadapi persaingan ekonomi yang meningkat dari China, yang mereka katakan menggunakan kekuatan ekonominya sebagai pengaruh diplomatik.

Negara-negara Teluk Arab dalam beberapa tahun terakhir telah memperkuat hubungan dengan China dan Rusia pada saat meningkatnya keraguan regional tentang komitmen mitra keamanan utama Amerika Serikat di kawasan tersebut.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah menolak tekanan Amerika Serikat untuk "memilih pihak" terkait hubungan mereka dengan China, mitra dagang utama, dan Rusia, sesama anggota aliansi produsen minyak OPEC+.

Pemerintahan Presiden Joe Biden marah dengan keputusan OPEC+ pada Oktober lalu, untuk memangkas target produksi karena AS keberatan. Langkah itu merusak hubungan lama dengan Arab Saudi yang telah coba diperbaiki oleh Biden selama kunjungan ke kerajaan pada Juli 2022.

Simak: Rishi Sunak Mengatakan Era Keemasan Inggris dengan China Telah Berakhir

REUTERS

Berita terkait

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

8 jam lalu

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

Jemaah tanpa visa haji resmi bisa dikenakan sanksi deportasi dan dilarang memasuki Arab Saudi sesuai jangka waktu yang diatur UU

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

2 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

3 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya