Patung Catherine yang Agung dari Kekaisaran Rusia Dipindahkan

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 1 Desember 2022 15:30 WIB

Monumen Ratu Rusia Catherine. Foto : Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Kota Odesa di selatan Ukraina memutuskan merelokasi monumen Ratu Catherine yang Agung dari Kekaisaran Rusia. Patung itu sebelumnya baru-baru ini dipulas dengan cat merah setidaknya dua kali.

Kota Odesa, yang secara geografis terletak di pelabuhan Laut Hitam Ukraina, mengumumkan untuk menghapuskan patung Ratu Catherine yang Agung dari situsnya pada Rabu, 20 November 2022. Anggota parlemen setempat juga memilih untuk merelokasi monumen jenderal Rusia abad ke-18, Alexander Suvorov.

Baca juga: Stephanie Frappart Dapat Dukungan Jadi Wasit Pertandingan Jerman Lawan Kosta Rika

Advertising
Advertising

Sebagian kecil penduduk Odesa memberikan hak pilih mereka dalam jajak pendapat online yang diselenggarakan oleh otoritas kota - untuk menurunkan patung Catherine yang Agung. Catherine merupakan permaisuri Rusia periode 1762 hingga 1796.

Patung yang menjulang di atas alun-alun Kota Odesa itu telah dirusak berulang kali sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Agresi itu telah mendorong banyak warga Ukraina menolak ikatan sejarah negara mereka dengan Moskow.

Beberapa petisi juga telah dilayangkan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang menyerukan agar patung tersebut disingkirkan saja. Tetapi hanya otoritas lokal yang berwenang secara hukum untuk membuat keputusan tersebut.

Suspilne mewartakan patung, yang secara resmi dikenal sebagai 'Monumen Para Pendiri Odesa', akan dipindahkan ke ruang penyimpanan sementara dan sebelum kemudian dibawa ke museum. Patung Catherine yang Agung dibuat pada akhir abad ke-18 di Odesa, yakni sebuah kota strategis bagi Kekaisaran Rusia dan Uni Soviet, tetapi telah lama dikenal sebagai tempat peleburan budaya.

Sejak Ukraina merdeka pada 1991, pelabuhannya telah beralih fungsi sebagai bagian penting dari ekonomi Ukraina. Pelabuhan di Kota Odesa juga telah berulang kali terkena dampak selama perang Rusia melawan Ukraina.

Pertama kali didirikan pada 1900, patung Cetherine yang Agung dibongkar pada 1920 di bawah pemerintahan Uni Soviet. Akan tetapi, patung itu didirikan lagi oleh otoritas Ukraina pada 2007.

Sejak invasi Moskow, otoritas Ukraina telah merobohkan monumen yang ada sangkut-pautnya dengan Rusia, bahkan mengganti nama beberapa jalan yang terhubung dengan Rusia di bawah proses "derussifikasi".

REUTERS

Baca juga: Pandemi dan Perang Ukraina Sebabkan Negara-negara Afrika Dilanda Krisis Pangan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

14 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

6 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya