PBB Upayakan Ekspor Amonia dari Rusia ke Ukraina Dibuka Lagi

Reporter

Tempo.co

Kamis, 1 Desember 2022 12:00 WIB

Kendaraan amfibi Rusia membentuk formasi saat berada didepan kapal perang Moskva ketika mengikuti gladi bersih jelang parade Hari Angkatan Laut di Laut Hitam di pelabuhan Sevastopol, Krimea, 27 Juli 2017. REUTERS/Pavel Rebrov

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala bidang bantuan PBB Martin Griffiths pada Rabu, 30 November 2022, mengungkap sebuah kesepakatan hampir dicapai dengan Rusia soal ekspor amonia lewat sebuah jalur pipa ke sebuah pelabuhan Laut Hitam di Ukraina. Bagi Griffiths memastikan ekspor amonia lebih penting ketimbang memastikan ekspor biji-bijian, termasuk gandum.

Memfasilitasi pengiriman bahan makanan dan pupuk dari Rusia adalah aspek dari paket kesepakatan yang dimediasi oleh PBB dan Turki pada Juli 2022. Pada awal bulan ini, kesepakatan itu telah diperpanjang, yang juga mulai menghidupkan kembali pengiriman biji-bijian lewat Laut Hitam.

Baca juga: Jokowi Bicara dengan Presiden Zelensky Soal Situasi Terkini Ukraina dan Kesepakatan Laut Hitam

Ilustrasi Ekspor Impor Non Migas. antaranews.com

Advertising
Advertising

Rusia melancarkan invasi ke negara tetangganya Ukraina pada 24 Februari 2022. Dampak dari invasi ini terhentinya ekspor bahan-bahan makanan lewat Laut Hitam dan menutup sebuah jalur pipa yang biasa digunakan untuk transportasi amonia dari Rusia ke sebuah pelabuhan Laut Hitam di Ukraina. Amonia adalah bahan utama untuk pupuk nitrat.

“Saya rasa kesepakatan itu hampir dikunci. Perlahan kami menuju ke arah sana pada Minggu ini,” kata Griffiths, saat ditanya soal kesepakatan untuk menghidupkan kembali pengiriman amonia lewat jalur pipa.

Griffiths menekankan pengiriman kembali amonia ke Laut Hitam adalah hal yang penting, bahkan lebih penting dari (pengiriman) biji-bijian, termasuk gandum. Griffiths pun memperingatkan jika ekspor pupuk dari Rusia tidak dilanjutkan, maka bisa memicu masalah ketersediaan pangan selama setahun.

PBB mengatakan perang Ukraina telah memperburuk krisis pangan dunia hingga mendorong sekitar 47 juta orang ke lubang kelaparan akut. Kondisi ini juga memancing perlunya kesepakatan ekspor. Ukraina dan Rusia sama-sama memegang kunci pemasok biji-bijian dan pupuk.

“Operasional pengiriman amonia lewat jalur pipa dari Rusia ke Ukraina sangat bisa difahami. Ini bukan hal sulit, yang bisa dimulai dalam tempo sepekan atau dua minggu. Saya rasa kami mulai ke arah sana,” kata Griffiths.

Sumber: Reuters

Baca juga : Ledakan Pabrik V Pupuk Kaltim, Polisi: Masih Ada Pipa Gas Amonia yang Diwaspadai

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

3 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

4 jam lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

4 jam lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

7 jam lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

20 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

22 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya