29 November: Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina, Ini Latar Belakangnya

Selasa, 29 November 2022 19:20 WIB

Warga Palestina memegang bendera saat mereka berdiri di kompleks yang menampung Masjid Al Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Al Quds dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem pada 21 Mei 2021. [REUTERS / Ammar Awad]

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 29 November, dunia memperingatinya sebagai International Day of Solidarity with the Palestinian People atau Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina. Ini adalah hari peringatan internasional yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.

Latar Belakang Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina

Mengutip laman resmi PBB, Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina dibuat berdasarkan Resolusi 32/40 B pada 2 Desember 1977, dan dimulai 1978. Menurut PBB, Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina merupakan upaya memberikan kesempatan bagi komunitas internasional untuk memusatkan perhatiannya pada fakta bahwa masalah Palestina masih belum terselesaikan. Selain itu, bahwa rakyat Palestina belum mendapatkan hak-hak mereka yang tidak dapat dicabut sebagaimana didefinisikan oleh Majelis Umum.

Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina ini dilatarbelakangi oleh Resolusi Pemisahan yang digelar pada 29 November 1947. Palestina dan Israel telah terlibat pertentangan soal wilayah sejak lama. Kedua entitas ini berbagi perbatasan di sepanjang kota Yerusalem dan saling mempertahankan wilayah yang mereka yakini masuk dalam bagian negaranya. Kondisi ini mendorong adanya kebutuhan untuk memisahkan Palestina dan Israel dan membuat keduanya masing-masing merdeka.

Baca: Sambut Mohammad Shtayyeh, Jokowi: Indonesia Dukung Perjuangan Palestina

Pemisahan itu diatur dalam resolusi 181 (II), yang mengatur tentang pemisahan antara Palestina dan Israel dalam dua negara yang berbeda yaitu Negara Yahudi dan Negara Arab. Namun, dari dua negara yang akan dibentuk berdasarkan resolusi ini, hanya Israel yang sejauh ini telah terbentuk. Ini terjadi karena setelah resolusi, kedua entitas ini berperang. Akibatnya, rakyat Palestina, yang telah berjumlah lebih dari 8 juta, tak memiliki negara di tanah sendiri, di mana Tanah Air mereka direbut oleh Israel sejak 1967. Palestina kehilangan hak mereka.

Advertising
Advertising

“Yaitu Hak untuk menentukan nasib sendiri tanpa campur tangan pihak luar, hak atas kemerdekaan dan kedaulatan nasional, dan hak untuk kembali ke rumah dan harta benda mereka, dari mana mereka telah dipindahkan,” kata PBB di laman resminya.

PBB kemudian memilih tanggal 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina. Berbagai kegiatan dilakukan setiap tahunnya pada tanggal ini oleh pemerintah dan masyarakat sipil dunia dalam rangka Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina. Kegiatan tersebut antara lain penerbitan pesan khusus solidaritas dengan rakyat Palestina, penyelenggaraan pertemuan, penyebaran publikasi dan materi informasi lainnya, serta pemutaran film.

Di Markas Besar PBB di New York, Komite Pelaksanaan Hak Rakyat Palestina setiap tahun juga mengadakan pertemuan khusus untuk merayakan Hari Solidaritas Internasional. Melalui peringatan Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina, negara-negara anggota PBB didorong untuk memberikan dukungan terhadap warga Palestina. Terutama dalam upaya Palestina mendapatkan haknya dan tentang problem hal asasi manusia yang kerap terjadi di wilayah ini.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Biden Tunjuk Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Palestina

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

3 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

5 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

6 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

8 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

9 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

11 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

19 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

21 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

23 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya