Putin Temui Ibu-ibu Tentara Rusia di Ukraina: Saya Juga Ikut Merasakan Sakit

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 26 November 2022 12:04 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan para ibu prajurit Rusia yang berperang di Ukraina menjelang Hari Ibu di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia 25 November 2022. (REUTERS)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan ibu dari para tentara yang ikut berperang ke Ukraina. Dalam pertemuan dengan 17 orang ibu itu, Putin mengatakan bahwa putra mereka tidak mati dengan sia-sia.

Baca: Putin Disebut Bakal Kerahkan 5 Juta Orang untuk Perang di Ukraina

Puluhan ribu tentara Rusia dan Ukraina tewas atau terluka dalam konflik yang berlangsung sejak sembilan bulan lalu itu. Ratusan ribu orang Rusia telah dikirim untuk berperang di Ukraina, termasuk 300.000 orang yang dipanggil sebagai bagian dari mobilisasi militer pada September lalu.

Putin dan para ibu tentara Rusia bertemu pada Jumat, 25 November 2022 atau dua hari menjelang Hari Ibu. Pertemuan dilakukan di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow.

Para ibu duduk mengelilingi meja yang sarat dengan teh, kue, dan buah beri. Putin berbagi cerita dengan mereka selama lebih dari dua jam.

Putin mengatakan dia memahami kecemasan dan kekhawatiran para ibu yang telah kehilangan anak laki-laki mereka. "Saya ingin Anda tahu itu, bahwa saya pribadi, dan seluruh pejabat Rusia, kami berbagi rasa sakit," katanya.

Advertising
Advertising

"Kami memahami bahwa tidak ada yang bisa menggantikan kehilangan seorang putra, terutama untuk seorang ibu," ujarnya sambil terengah-engah. Putin tampak sering berdehem.

Putin mengatakan dia tidak menyesali apa yang disebutnya operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Dia menggambarkan Rusia menghadapi hegemoni Barat setelah puluhan tahun dipermalukan sejak Uni Soviet jatuh pada tahun 1991.

Putin Beri Pujian ke Tentara yang Gugur

Putin memuji anak dari para ibu tersebut karena membela Novorossiya yang secara harfiah adalah Rusia baru. Novorossiya adalah sebuah istilah dari kekaisaran tsar yang digunakan kaum nasionalis Rusia modern untuk menggambarkan sebagian besar Ukraina selatan dan timur yang sekarang diklaim Rusia.

Putin mengatakan dia kadang-kadang memanggil tentara di garis depan. Kata-kata para tentara itu telah menjadikan mereka pahlawan di matanya.

Para ibu, dari seluruh Rusia dan dari kelompok etnis yang berbeda, mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Putin. Mereka mendoakan yang terbaik untuk Putin sebelum menceritakan tentang putra-putranya yang telah berjuang atau mati dengan gagah berani demi tujuan Rusia.

"Operasi Militer Khusus telah menyatukan kita," kata Maria Kostyuk kepada Putin. Ia menyarankan agar rumah tentara yang gugur diberi bintang untuk digantung di pintu, seperti yang terjadi pada Perang Dunia Kedua.

Sebagian besar para ibu memang mengajukan keluhan, namun hanya soal sepele. Keluhan antara lain kurangnya pakaian yang bagus untuk tentara, kebutuhan akan lebih banyak drone di garis depan, atau ketidakpedulian beberapa pejabat.

Nina Pshenichkina, seorang wanita dari provinsi Donetsk Ukraina yang putranya meninggal, mengatakan kehilangannya telah mengilhami dia untuk bekerja lebih keras untuk menjadikan wilayah itu bagian dari Rusia.

"Putramu hidup, dan tujuannya telah tercapai," kata Putin padanya. "Dan itu berarti dia tidak meninggalkan hidup dengan sia-sia."

Pertemuan dengan Putin Itu Telah Diatur

Kerabat lain dari tentara yang tewas dalam perang mengatakan Kremlin telah mengabaikan permintaan mereka untuk bertemu Putin. Pertemuan itu diselenggarakan oleh Putin dan diatur dengan hati-hati.

"Para ibu akan mengajukan pertanyaan yang telah disepakati sebelumnya," kata Olga Tsukanova, ketua Dewan Ibu dan Istri, dalam pesan di Telegram sebelumnya.

"Vladimir Vladimirovich (Putin), apakah Anda laki-laki atau siapa Anda? Apakah Anda memiliki keberanian untuk bertemu kami secara langsung, secara terbuka, bukan dengan wanita dan ibu yang telah disepakati sebelumnya yang ada di saku Anda, tetapi dengan wanita sejati yang bepergian dari berbagai kota ke sini untuk bertemu dengan Anda? Kami menunggu jawaban Anda," kata Tsukanova.

Hingga 21 September 2022, Rusia menyatakan sebanyak 5.937 tentara telah tewas. Angka tentara Rusia yang gugur itu jauh di bawah sebagian besar perkiraan internasional.

Jenderal tertinggi Amerika Serikat memperkirakan pada 9 November bahwa lebih dari 100.000 tentara telah tewas atau terluka baik dari Rusia maupun Ukraina. Sementara Ukraina tidak mengungkapkan berapa banyak tentaraya yang telah gugur dalam perang melawan Rusia.

Simak: Putin Bahas Batas Harga Minyak Barat dengan Irak

REUTERS

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

8 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya