TEMPO.CO, Jakarta - Pengawas sebuah gerai Walmart di Virginia, AS, yang menembak mati enam rekan kerjanya, meninggalkan catatan bertele-tele di ponselnya di mana dia mencerca karyawan lain yang dia rasa telah mengejek dan mengkhianatinya.

Fakta lain adalah, pistol yang ia gunakan baru dibelinya di hari penembakan di Walmart itu, demikian diungkap pemerintah kota Chesapeake pada Jumat, 25 November 2022.

Pelaku bernama Andre Bing, 31 tahun, menembaki pekerja lain sebelum menembak dirinya sendiri, Selasa, 22 November 2022.

Penembakan juga terjadi di hari Jumat di gerai Walmart lainnya di Lumberton, Carolina Utara. Satu orang ditembak di toko dan polisi sedang mencari tersangka, menurut CBS. Polisi Lumberton tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Juga Jumat, petugas penegak hukum sedang menyelidiki panggilan telepon yang mengancam yang dilakukan ke dua toko Walmart di Pantai Virginia, sekitar 30 km sebelah timur Chesapeake, menurut polisi. Dikenal sebagai Black Friday, sehari setelah Thanksgiving secara historis menjadi hari belanja tersibuk dalam setahun.

Bing, seorang pemimpin tim shift malam, menggunakan pistol untulk menembak beberapa karyawan yang berkumpul di ruang istirahat sebelum shift mereka pada hari Selasa, kata saksi dan polisi.

Ia tidak menembak semua karyawan yang ada, sehingga kemungkinan dia menargetkan individu.

Dalam penggeledahan di rumahnya, penyelidik menemukan amunisi dan berbagai barang yang berkaitan dengan pistol 9mm, termasuk tanda terima, kata pemerintah Chesapeake, sebuah kota berpenduduk 251.000 orang sekitar 320 km selatan Washington.

"Pistol itu dibeli secara legal dari toko lokal pada Selasa pagi 22 November. Dia tidak memiliki riwayat kriminal," kata kota itu dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

Dalam catatannya, Bing mengacu pada kegagalan kerja yang tidak ditentukan di pihaknya dan menerima penghinaan dari rekan kerja, yang dia rasa sedang mengejeknya. Dia mengatakan dia yakin teleponnya telah diretas dan "memberikan perasaan terburuk yang bisa dibayangkan."

"Para rekan memberi saya seringai jahat, mengejek saya dan merayakan kejatuhan saya pada hari terakhir," tulisnya. "Itu sebabnya mereka mengalami nasib yang sama denganku."

Penembakan di Chesapeake terjadi setelah pembantaian akhir pekan lalu di Colorado Springs, Colorado, di mana seorang pria bersenjata membunuh lima orang di sebuah klub malam LGBTQ, dan menandai episode terbaru kekerasan senjata di Amerika Serikat, yang rata-rata terjadi dua penembakan massal per hari, jika ditentukan. sebagai insiden yang membunuh atau melukai empat orang atau lebih, menurut GunViolenceArchive.org.

Bing juga menulis dalam dokumen berjudul "death note" bahwa dia berencana untuk menyelamatkan seseorang, yang namanya disamarkan, karena dia memiliki tempat khusus di hatinya, mengutip kematian ibunya sendiri akibat kanker.

Diminta untuk mengomentari catatan Bing, Walmart mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Tidak ada yang dapat membenarkan pembunuhan yang tidak bersalah. Fokus kami tetap pada keluarga yang berduka dan mendukung rekan kami melalui masa sulit ini."

Selain tujuh korban tewas, termasuk Bing, dua orang dirawat di rumah sakit daerah. Satu dalam kondisi kritis dan satu kondisi membaik, kata kota itu.

Usia para korban berkisar dari remaja laki-laki hingga pria berusia 70 tahun. Walikota Chesapeake Rick West mengundang masyarakat untuk berjaga pada Senin malam untuk mengenang semua korban. Acara tersebut akan diadakan di taman kota sekitar tiga mil selatan Walmart Supercenter yang luas tempat penembakan itu terjadi.

REUTERS