Membantai Sukarelawan Pemadam Kebakaran Hutan, 49 Orang di Aljazair Dihukum Mati

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Jumat, 25 November 2022 15:33 WIB

Ilustrasi kebakaran di Aljazair. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Aljazair telah menghukum mati 49 orang yang telah membunuh secara beramai-ramai seorang seniman atas tuduhan memulai kebakaran hutan yang mematikan selama gelombang panas yang berkepanjangan pada tahun lalu,

Baca: Komunitas Yahudi Berpihak pada Rezim Iran di Tengah Protes Melawan Pemerintah

Namun negara Afrika Utara itu mempertahankan moratorium pelaksanaan hukuman mati sejak eksekusi terakhir pada 1993, sehingga hukuman tersebut kemungkinan akan dikurangi menjadi penjara seumur hidup.

Seperti dilansir Al Jazeera pada Jumat, 25 November 2022, pengadilan menemukan bahwa penduduk di distrik Tizi Ouzou di Aljazair telah memukuli Djamel Ben Ismail, 38 tahun, hingga tewas setelah dia dituduh memicu kebakaran pada Agustus tahun lalu yang menewaskan sedikitnya 90 orang di seluruh Aljazair utara.

Belakangan diketahui bahwa Ismail, seorang seniman dari Miliana (230 kilometer ke barat Tizi Ouzou), sebenarnya menuju ke wilayah tersebut sebagai sukarelawan untuk membantu memadamkan api.

Advertising
Advertising

Aljazair, negara terbesar di Afrika, adalah salah satu dari beberapa negara Mediterania yang menghadapi kebakaran hutan dahsyat tahun lalu.

“Pengadilan di Dar el-Beida, sebelah timur ibu kota Aljazair, pada hari Kamis menghukum mati 49 orang atas pembunuhan (Ben Ismail) dan memutilasi tubuhnya,” kantor berita resmi negara, APS, melaporkan.

Pengadilan menjatuhkan hukuman penjara kepada 28 terdakwa lainnya dari dua tahun hingga 10 tahun tanpa pembebasan bersyarat.

Video yang diunggah secara daring setelah pengeroyokan menunjukkan kerumunan orang mengepung mobil polisi dan memukuli seorang pria di dalamnya, kemudian menyeretnya keluar dan membakarnya, dengan beberapa orang berswafoto.

Gambar-gambar yang mengejutkan dibagikan secara luas dan memicu kemarahan di Aljazair.

Ayah korban, Noureddine Ben Ismail, dipuji karena menyerukan ketenangan dan persaudaraan di antara warga Aljazair meskipun putranya dibunuh.

Kebakaran hutan dipicu oleh gelombang panas yang menyengat, tetapi polisi juga menyalahkan penjahat atas insiden tersebut.

Pihak berwenang menuduh Gerakan Otonomi Kabylie (MAK), yang dicap sebagai organisasi teroris oleh pemerintah. MAK, sebuah gerakan otonomi untuk wilayah Kabylie yang sebagian besar berbahasa Amazigh di Aljazair utara, menolak tuduhan tersebut.

Meskipun sebagian besar Aljazair adalah gurun, wilayah utara memiliki lebih dari empat juta hektare hutan yang terbakar setiap musim panas.

Baca: Kelompok Bersenjata Nigeria Kembali Menculik 60 Orang

AL JAZEERA

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

1 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

10 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

10 hari lalu

DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

AS secara aktif berupaya mencegah rancangan resolusi yang mendukung pemberian keanggotaan penuh di Dewan Keamanan PBB untuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

10 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB menilai keanggotaan penuh PBB tidak akan membantu Palestina memperoleh status kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

20 hari lalu

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.

Baca Selengkapnya

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

29 hari lalu

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

30 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya