CIA Rekrut Warga Negara Rusia yang Muak dengan Perang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 25 November 2022 14:42 WIB

Markas besar badan intelijen Amerika CIA di Langley. wikimedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Intelijen Amerika Serikat atau CIA berusaha merekrut warga negara Rusia yang marah dengan jalannya perang di Ukraina. Menurut Direktur Operasi CIA David Marlowe, kegagalan Presiden Vladimir Putin menginvasi tetangganya, Ukraina sejak sembilan bulan lalu, memberi peluang kepada CIA untuk melakukan perekrutan.

Baca: Pabrik Senjata Eropa Timur Panen Gara-Gara Perang Rusia-Ukraina

“Putin berada di momen terbaiknya sehari sebelum dia menginvasi karena dia memiliki semua kekuatan yang pernah dia miliki,” kata Marlowe pada diskusi panel akademik di Arlington, Virginia pada pekan lalu. Namun Putin menyia-nyiakan kekuasaan dan pengaruhnya dengan menyerbu Ukraina pada Februari.

Dia menggambarkan konflik tersebut merupakan kegagalan besar bagi Moskow, sehingga memberikan peluang bagi badan intelijen Barat untuk merekrut orang Rusia yang tidak terpengaruh oleh perang. “Jadi kami mencari orang Rusia di seluruh dunia untuk menjadi direktur operasi. Kami mencari orang Rusia yang sama muaknya dengan kami karena kami terbuka untuk bisnis,” ujarnya.

Lebih dari 400.000 orang diyakini telah meninggalkan Rusia dalam beberapa bulan setelah keputusan Putin menginvasi Ukraina pada Februari lalu. Sekitar 700.000 orang Rusia lainnya diperkirakan oleh Kremlin telah meninggalkan negara itu dalam dua minggu sejak Putin mendeklarasikan wajib militer untuk menjadi tentara cadangan pada September lalu.

The Wall Street Journal adalah media yang pertama kali melaporkan tentang perekrutan CIA pada Selasa. Pernyataan Marlowe ini adalah hal yang jarang diungkapkan oleh pejabat CIA di hadapan publik. Marlowe berbicara di depan audiensi terpilih dari fakultas dan staf di Pusat Intelijen, Kebijakan, dan Keamanan Internasional Universitas George Mason.

Advertising
Advertising

The Wall Street Journal mencatat bahwa perang yang berkelanjutan di Ukraina telah memicu perang mata-mata yang intensif di Eropa. Kepala badan intelijen asing MI6 Inggris memperkirakan bahwa lebih dari 400 perwira intelijen Rusia yang beroperasi di bawah perlindungan diplomatik telah diusir pada musim panas ini. The Wall Street Journal juga mengutip pejabat Barat yang mengatakan bahwa personel CIA dan MI6 memberikan pelatihan dan melakukan operasi di lapangan di Ukraina.

Bulan lalu, Moskow memanggil duta besar Belanda atas laporan bahwa mata-mata Inggris telah mencoba merekrut atase militer Rusia di Den Haag. Awal tahun ini, Kremlin mengecam upaya AS menyudutkan diplomat Rusia sebagai perilaku yang sangat kurang ajar dan tidak dapat diterima.

Simak: Parlemen Rusia Setujui RUU anti-Propaganda LGBT

THE MOSCOW TIMES | RUSSIA TODAY

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

8 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

11 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

2 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya