AS dan Rusia Kompak Desak Turki Menahan Diri di Suriah

Reporter

Tempo.co

Selasa, 22 November 2022 15:45 WIB

Dampak serangan udara, yang menurut Kementerian Pertahanan Turki dilakukan di Derik, Suriah, 20 November 2022. Kantor Berita Utara/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Amerika Serikat (AS) pada Selasa 22 November 2022 kompak mendesak Turki agar menahan diri dari "penggunaan kekuatan yang berlebihan" di Suriah.

Baca juga: Ribuan Orang di Suriah Menghadiri Pemakaman Korban Serangan Turki

Desakan ini dilontarkan Moskow dan Washington setelah Ankara melakukan serangan udara dan mengancam akan melancarkan serangan darat terhadap pejuang Kurdi di Suriah.

“Kami berharap dapat meyakinkan rekan-rekan Turki kami untuk menahan diri dari penggunaan kekuatan yang berlebihan di wilayah Suriah untuk menghindari eskalasi ketegangan,” kata Alexander Lavrentyev, utusan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin di Suriah, kepada wartawan di Astana.

Sementara juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington telah mengomunikasikan keprihatinan seriusnya kepada Ankara tentang dampak eskalasi terhadap tujuan memerangi ISIS.

Advertising
Advertising

“Kami telah mendesak Turki untuk menentang operasi semacam itu, sama seperti kami telah mendesak mitra Suriah kami untuk menentang serangan atau eskalasi,” kata juru bicara itu .

Amerika Serikat telah bersekutu dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin YPG dalam perang melawan ISIS di Suriah, menyebabkan keretakan yang dalam dengan sekutu NATO, Turki.

Turki pada Minggu meluncurkan serangkaian serangan udara yang menargetkan pangkalan militan Kurdi terlarang di Suriah utara dan Irak. Sedikitnya 37 orang tewas dalam serangan itu, menurut sebuah laporan oleh kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

"Rusia selama berbulan-bulan melakukan segala kemungkinan untuk mencegah operasi darat berskala besar," ujar Lavrentyev di ibu kota Kazakhstan, yang menjadi tuan rumah pertemuan tripartit antara Rusia, Turki dan Iran mengenai Suriah.

Ketiga negara tersebut adalah pemain utama dalam perang di Suriah, yang telah merenggut hampir setengah juta jiwa sejak 2011.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengancam akan melancarkan operasi militer baru di Suriah utara sejak Mei.

“Kami akan membuat mereka yang mengganggu kami di wilayah kami membayar,” katanya pada Senin. Ia menambahkan bahwa konsultasi sedang berlangsung “untuk memutuskan tingkat kekuatan yang harus digunakan oleh pasukan darat Turki.”

Serangan udara Turki, dengan nama sandi Operasi Claw-Sword, terjadi sepekan setelah ledakan di Istanbul tengah yang menewaskan enam orang dan melukai 81 orang. Turki menuduh serangan dilakukan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang sudah dilarang.

Turki mengatakan YPG Kurdi Suriah menewaskan dua orang dalam serangan mortir dari Suriah utara pada Senin, menyusul operasi udara Turki pada akhir pekan dan serangan bom mematikan di Istanbul seminggu sebelumnya.

Seorang anak dan seorang guru tewas dan enam orang terluka ketika bom mortir menghantam daerah perbatasan di provinsi Gaziantep, Turkiye. Angkatan bersenjata Turkiye menanggapi dengan jet kembali menghantam sasaran di Suriah, kata seorang pejabat keamanan senior.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan operasi tidak akan terbatas pada kampanye udara dan mungkin melibatkan pasukan darat. Turki telah melakukan beberapa operasi militer besar melawan militan YPG dan Daesh di Suriah utara dalam beberapa tahun terakhir.

PKK telah mengobarkan pemberontakan berdarah di Turki selama beberapa dekade dan ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Ankara dan sekutu Baratnya. Namun, PKK membantah terlibat dalam ledakan Istanbul.

Baca juga: Roket dari Suriah Menghantam Perbatasan Turki, 3 Orang Tewas

AL ARABIYA

Berita terkait

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

5 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

23 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya