Pemilu Malaysia, Muhyiddin Yassin dan Anwar Ibrahim Galang Dukungan

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 21 November 2022 17:00 WIB

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim memberikan suara selama pemilihan umum di Permatang Pauh, Penang, Malaysia 19 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Bersatu Muhyiddin Yassin dan Ketua PKR Anwar Ibrahim bersaing menggalang dukungan untuk membentuk pemerintahan setelah hasil pemilu Malaysia masih memperlihatkan ketidakpastian. Istana sudah memperpanjang tenggat waktu bagi koalisi untuk menyerahkan nama calon Perdana Menteri Malaysia sampai Selasa, 22 November 2022.

Reuters mewartakan, koalisi Anwar yang mengedepankan multi-etnis, memenangkan jumlah kursi terbanyak dalam pemilihan pada Sabtu, 19 November 2022, dengan 82 kursi. Sementara Aliansi Muslim Melayu Muhyiddin yang cenderung konservatif, mendapatkan 73 kursi.

Puluhan warga mengantri untuk memberikan suara dalam pemilihan umum di Permatang Pauh, Penang, Malaysia 19 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain

Advertising
Advertising

Koalisi Muhyiddin mendapatkan dukungan dari dua blok politik yang lebih kecil pada Minggu, yang memberikannya kendali atas 101 kursi. Jumlah itu, masih kurang dari 112 kursi yang dibutuhkan untuk menjadi mayoritas. Blok Muhyiddin termasuk partai Islam yang menyerukan hukum syariah. Dia mengamankan jumlah kursi terbesar dari satu partai mana pun.

Kubu petahana dari Aliansi Barisan Nasional, yang dipimpin oleh partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mengalami kinerja pemilu terburuknya. Namun kelompok yang telah lama menjadi kekuatan dominan di Malaysia itu, masih bisa memainkan peran penting dengan memberikan dukungannya pada calon unggulan.

Media mewartakan koalisi Anwar bertemu dengan Barisan pada Senin pagi, 21 November 2022, meskipun Muhyiddin telah menjadi mitra junior dalam pemerintahan saat ini dan telah menjadi pemimpin senior UMNO hingga beberapa tahun lalu.

Baca juga: Raja Malaysia Perpanjang Tenggat bagi Koalisi Bentuk Pemerintahan

Hasil pemilu Malaysia yang tidak pasti memperpanjang ketidakstabilan politik di negara Asia Tenggara tersebut. Negeri Jiran telah berganti tiga perdana menteri dalam beberapa tahun ini, dan berisiko menunda keputusan kebijakan yang diperlukan untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Setelah awalnya meminta koalisi politik untuk menyerahkan nama calon perdana menteri pada pukul 2 siang pada Senin, 21 November 2022, istana memperpanjang batas waktu satu hari. Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah, punya kuasa untuk menunjuk seorang anggota parlemen sebagai perdana menteri yang dia yakini akan memimpin mayoritas.

Investor bereaksi negatif terhadap hasil pemungutan suara Sabtu. Mata uang ringgit melemah dan pasar saham Kuala Lumpur (.KLSE) merosot lebih dari 1 persen pada awal perdagangan pada Senin.

Kemunduran partai UMNO yang tercemar korupsi, yang telah memimpin setiap pemerintahan sejak kemerdekaan dari penjajahan Inggris pada 1957 hingga kekalahan pertamanya dalam pemilu 2018, telah mengantarkan fase ketidakpastian baru di Malaysia.

Korupsi besar-besaran, sebagian besar terkait dengan penjarahan miliaran dolar dari dana negara 1Malaysia Development Bhd (IMDB), di mana mantan perdana menteri Najib Razak dipenjara awal tahun ini telah merusak citra UMNO secara serius. Namun hingga saat ini, negara tersebut memiliki rekor sebagai salah satu yang paling stabil secara politik di wilayah yang telah mengalami kudeta militer, pergolakan politik yang kejam, dan pemberontakan.

Perubahan haluan politik yang luar biasa akan terjadi jika UMNO mendukung Anwar, yang meluncurkan gerakan reformasi antikorupsi ketika dia dengan sengit meninggalkan partai pada akhir 1990-an.

Selama menjadi oposisi, Anwar menghabiskan satu dekade di penjara atas tuduhan sodomi dan korupsi, yang menurutnya bermotivasi politik. Koalisi multietnis Anwar menentang program aksi afirmatif untuk etnis Melayu yang diperjuangkan UMNO.

REUTERS

Baca juga: Pemilu Malaysia 2022: Muhyyiddin Yassin Klaim dapat Dukungan Jadi PM Baru

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

23 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

2 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya