Mantan Perdana Menteri Jepang Sebut Volodymyr Zelensky Bikin Warga Ukraina Menderita

Reporter

magang_merdeka

Senin, 21 November 2022 20:00 WIB

Ketua Komite Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori melambaikan tangan dalam seremoni penerimaan api olimpiade di pangkalan udara Matsushima, Jepang, 20 Maret 2020. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Jepang Yoshiro Mori menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membuat rakyatnya menderita. Dia juga mengkritik media di Jepang bias dalam meliput pemberitaan konflik Rusia-Ukraina.

“Saya tidak begitu mengerti mengapa hanya (Presiden Rusia Vladimir) Putin yang dikritik sementara Zelensky tidak bertanggung jawab sama sekali. Ini masalah. Zelensky membuat banyak warga Ukraina menderita, ” kata Mori dalam pidatonya di sebuah acara politik di Tokyo pada Jumat, 18 November 2022, seperti dikutip dari Kyodo News.

Baca juga: Pemilu Malaysia: Anwar Klaim Didukung BN untuk Bentuk Pemerintahan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi Kherson, Ukraina 14 November 2022. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

Menurut Mori, media di Jepang bias ke satu sisi karena dipengaruhi laporan dari Barat. Dia pun merasa media-media di Jepang hanya mengandalkan laporan Eropa dan Amerika.

Mori pun mengkritik Perdana Menteri Jepang saat ini Fumio Kishida tentang konflik tersebut. Dia menyebut Kishida berpihak dengan condong ke Amerika Serikat.

Mori juga memperingatkan Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika situasinya memburuk. Presiden Putin menegaskan kembali pada bulan lalu bahwa Moskow akan mematuhi doktrin nuklirnya.Rusia hanya akan menggunakan senjata nuklirnya untuk merespon serangan dengan senjata pemusnah massal atau jika keberadaan Rusia dipertaruhkan.

Setelah memegang berbagai jabatan di kabinet Jepang pada 1980-an dan 90-an, Mori akhirnya menjabat sebagai perdana menteri periode 2000 - 2001. Dia kemudian memimpin panitia penyelenggara Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020, tetapi mengundurkan diri beberapa bulan sebelum acara dimulai karena skandal pernyataan seksis yang dia buat di sebuah pertemuan.

Jepang, bersama dengan banyak negara Barat, memberlakukan sanksi terhadap Rusia setelah melancarkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari. Moskow menanggapi dengan memasukkan lebih dari 380 legislator Jepang ke daftar hitam dan melarang Kishida dan anggota kabinet tinggi lainnya memasuki negara itu.

RT.com | Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Penyelidik Ukraina Temukan 63 Mayat dengan Tanda-tanda Penyiksaan di Kherson

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

35 menit lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

8 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

11 jam lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

16 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

23 jam lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

1 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

1 hari lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya