Barat Bujuk Ukraina Berunding dengan Rusia, Kubu Zelensky Menolak: Itu Aneh

Reporter

Tempo.co

Minggu, 20 November 2022 13:36 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara kepada media setelah upacara pengibaran bendera saat Rusia mundur dari Kherson, di Kherson tengah, Ukraina 14 November 2022. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat utama Kepresidenan Ukraina, Mykhaylo Podolyak menolak untuk bernegosiasi dengan Rusia. Ia mengatakan upaya Barat membujuk Ukraina untuk bernegosiasi dengan Moskow, setelah serangkaian kemenangan militer besar oleh Kyiv, adalah hal aneh.

Baca: Ukraina Klaim Bunuh 60 Tentara Rusia dalam Serangan Jarak Jauh

"Ketika Anda memiliki inisiatif di medan perang, agak aneh menerima proposal seperti, 'Anda tidak akan dapat melakukan semuanya dengan cara militer, Anda perlu bernegosiasi," kata penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mykhaylo Podolyak. Dia melanjutkan, ini berarti bahwa Ukraina harus menyerah kepada negara yang kalah yaitu Rusia.

Media AS baru-baru ini melaporkan bahwa beberapa pejabat senior mulai mendorong Ukraina untuk mempertimbangkan pembicaraan dengan Rusia. Namun sejauh ini usulan itu ditolak Zelensky bila Rusia tak menarik pasukannya dari semua wilayah di Ukraina.

"Harus ada saling pengakuan bahwa kemenangan militer mungkin dalam arti sebenarnya, tidak dapat dicapai melalui cara militer," kata Jenderal AS Mark Milley awal bulan ini. Dia memperkirakan bahwa ada peluang untuk bernegosiasi antara Rusia dan Ukraina.

Menurut Podolyak, Moskow belum membuat proposal langsung ke Kiev untuk pembicaraan damai. Rusia lebih memilih untuk mengirimkannya melalui perantara dan meningkatkan kemungkinan gencatan senjata.

Advertising
Advertising

Kyiv melihat pembicaraan seperti itu hanya sebagai manuver Kremlin untuk mendapatkan jeda di lapangan dan mempersiapkan serangan baru. "Rusia tidak menginginkan negosiasi. Rusia sedang melakukan kampanye komunikasi yang disebut negosiasi," kata Podolyak.

“Rusia hanya akan mengulur waktu. Sementara itu, Rusia akan melatih pasukannya yang dimobilisasi, menemukan senjata tambahan dan memperkuat posisinya,” ujar dia memperingatkan.

Podolyak menegaskan bahwa Barat tidak dapat menekan Ukraina ke dalam negosiasi. "Mitra kami masih berpikir bahwa adalah mungkin untuk kembali ke era sebelum perang ketika Rusia adalah mitra yang dapat diandalkan".

Dia mengatakan perang akan berakhir ketika Rusia takut terhadap Ukraina. "Dan ketika kita mendapatkan kembali kendali atas perbatasan," katanya.

Simak: Rishi Sunak Mengunjungi Kyiv, Janji Lanjut Dukung Ukraina

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

1 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

1 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

1 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

2 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

2 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya