Hasil Pemilu Sela Amerika Serikat: Demokrat Kuasai Senat, Bagaimana DPR AS?
Reporter
Danar Trivasya Fikri
Editor
Dwi Arjanto
Kamis, 17 November 2022 13:18 WIB
TEMPO.CO, Washington -Amerika Serikat menggelar Pemilu Sela (midterm) pada 8 November 2022 lalu. Pemilu di negara Paman Sam itu digelar di tiap negara bagian untuk menentukan Senat, DPR hingga Gubernur. Bagaimana hasil pemilu tersebut?
Mengenal Pemilu Sela AS
Pemilu sela merupakan pemilu khusus yang diagendakan untuk mengisi jabatan politik yang kosong sebelum pemilu raya. Kekosongan jabatan bisa disebabkan oleh penjabat meninggal dunia, mengundurkan diri, atau karena dipecat.
Pemecatan pejabat tentu dapat terjadi apabila yang bersangkutan tidak berhak menjabat, misalnya tersandung kasus hukum. Selain Amerika Serikat, pemilu sela juga digelar di sejumlah negara di dunia. Antara lain Filipina, Irlandia, India, Pakistan, serta beberapa negara lain
Dalam beberapa kasus, kekosongan jabatan dapat diisi tanpa pemilihan sela atau jabatan dibiarkan kosong.
Jennifer Loach dalam Parliament Under the Tudors. Clarendon Press mengungkapkan, prosedur untuk mengisi kursi kosong dikembangkan selama Parlemen Reformasi abad ke-16 oleh Thomas Cromwell di House of Commons of England. Kemudian, Selama 18 tahun, Parlemen Cavalier Charles II, yang berlangsung dari 1661 hingga 1679, pemilihan sela dijadikan cara utama anggota baru memasuki House of Commons.
Di Amerika Serikat, Pemilu Sela AS disebut “pemilihan khusus”, lantaran tidak selalu terjadi pada Hari Pemilihan seperti pemilihan kongres biasa. Pemilihan khusus ini diadakan ketika adanya kekosongan kursi di DPR, legislatif negara bagian, atau legislatif lokal.
Baca juga : Elon Musk Akan Menemukan Pemimpin Baru untuk Twitter
Di tingkat federal, Konstitusi AS mensyaratkan bahwa kekosongan kursi di DPR harus diisi dengan pemilihan sela. Sementara kekosongan kursi senat dapat diisi baik melalui pemilu sela atau cara lain. Bergantung pada hukum negara bagian yang terlibat untuk menentukan bagaimana kekosongan diisi.
Hasil Pemilu Sela AS 2022
Sebagaimana diketahui, pemilu sela di Amerika Serikat digelar pada 8 November 2022 lalu. Proses penghitungan pun masih berlangsung dan diperbarui secara berkala hingga berita ini ditulis.
Secara keseluruhan, pada pemilihan senat AS untuk sementara diungguli oleh partai republik yang menang tipis dengan 49 kursi, sedangkan partai demokrat mendapatkan 48 kursi. Kemudian pada pemilihan DPR, republik juga unggul dengan 218 kursi yang dimenangkan. Mengungguli Demokrat yang terpaut 8 kursi di belakangnya.
Selanjutnya untuk pemilihan Gubernur Negara Bagian, Republik...
<!--more-->
Selanjutnya untuk pemilihan Gubernur negara bagian, Republik yang merebut 25 kursi kembali mempecundangi demokrat dengan 24 kursi.
Hasil pemilihan di sejumlah negara bagian di Amerika tidak bsa terlepaskan dari kebijakan sebuah partai, contohnya mengenai aborsi. Dilansir dari CNN, di negara-negara bagian yang condong ke Demokrat, para pemilih menyampaikan seruan perlawanan yang jelas terhadap agenda sosial Republik yang membatasi dan dilambangkan dengan dorongan untuk melarang aborsi.
Tetapi di negara bagian merah di mana Partai Republik benar-benar memaksakan agenda itu selama dua tahun terakhir, gubernur GOP melaju untuk pemilihan kembali tanpa reaksi yang terlihat.
Kontras yang tajam itu menggarisbawahi kedalaman perbedaan antara Amerika merah (Republik) dan biru (Demokrat) dan menunjuk ke arah pembagian lebih lanjut bangsa menjadi blok-blok yang berbeda, dan semakin bermusuhan, yang hidup di bawah aturan yang berbeda secara fundamental untuk hak-hak sipil dan kebebasan.
Alhasil, hasil pemilihan minggu lalu dapat secara bersamaan memberanikan anggota Partai Republik untuk terus memajukan agenda sosial konservatif militan yang telah mereka kejar sejak 2021 tentang aborsi dan masalah lain seperti pemungutan suara dan larangan buku. Sementara juga memperjelas bahwa agenda semacam itu secara elektoral tidak dapat dipertahankan di luar negara bagian inti GOP (Grand Old Party), sebutan partai Republik tersebut.
“Momentum untuk mengatur kebijakan sosial masih sangat kuat dan mungkin berkembang di banyak negara bagian merah” kata Melissa Deckman, CEO Institut Penelitian Agama Publik, sebuah wadah pemikir non-partisan yang mempelajari sikap sosial orang Amerika Serikat. “Di negara bagian di mana hak untuk aborsi dipandang terancam. Saya pikir momentum pro-pilihan benar-benar membantu Demokrat.” tambah Meliissa.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Reaksi Pasar Uang Donald Trump Maju Lagi di Pemilu Presiden Amerika Serikat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.