Ledakan di Istanbul Sebabkan Enam Tewas, Erdogan Sebut Diduga Aksi Terorisme

Reporter

Tempo.co

Senin, 14 November 2022 07:58 WIB

Anggota polisi mengangkut mayat orang tak dikenal setelah ledakan di jalan Istiklal di Istanbul, Turki, Minggu, 13 November 2022. (REUTERS | KEMAL ASLAN)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan ledakan di Kota Istanbul, Turki adalah serangan bom yang berbau terorisme. Sebanyak enam orang tewas dan 81 lainnya luka-luka saat sebuah ledakan di Istanbul pada Minggu malam, 13 November 2022.

Baca: Ledakan di Istanbul, Turki Tewaskan 6 Orang dan Lukai 53 Lainnya

Ratusan orang melarikan diri dari Jalan Istiklal yang bersejarah setelah ledakan terjadi. Ambulans dan polisi bergegas masuk ke daerah tersebut. Daerah yang terletak di distrik Beyoglu, kota terbesar di Turki, pada akhir pekan penuh sesak dengan pembeli, turis, dan keluarga.

Dalam rekaman video, ledakan di Istanbul terjadi pada pukul 16.13 yang menyebabkan puing-puing ke udara dan meninggalkan beberapa orang tergeletak di tanah. Sejumlah korban lainnya terhuyung-huyung.

Beberapa jam setelah ledakan di Istanbul, Wakil Presiden Fuat Oktay mengunjungi lokasi tersebut untuk memberikan keterangan jumlah korban tewas dan cedera. Dia berjanji segera menyelesaikan masalah ini.

Pihak berwenang kemudian mengatakan seorang pekerja kementerian pemerintah dan putrinya termasuk di antara yang tewas. Lima orang dalam perawatan intensif di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi kritis. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.

Advertising
Advertising

Istanbul dan kota-kota Turki lainnya pernah menjadi sasaran separatis Kurdi, militan Islam, dan kelompok lain, pada 2015 dan 2016. "Upaya untuk mengalahkan Turki dan rakyat Turki melalui terorisme akan gagal hari ini seperti yang mereka lakukan kemarin dan besok," kata Erdogan pada konferensi pers sebelum terbang ke Indonesia untuk pertemuan puncak Kelompok G20 ekonomi.

"Pelakunya akan dihukum sebagaimana mestinya," katanya, Ia menambahkan bahwa informasi awal menunjukkan seorang wanit kemungkinan sebagai pelaku.

"Salah jika mengatakan ini tidak diragukan lagi serangan teroris, tetapi perkembangan awal dan intelijen awal dari gubernur saya adalah bahwa itu berbau terorisme," ujarnya.

Menteri Kehakiman Bekir Bozdag dikutip oleh Anadolu yang dikelola pemerintah mengatakan seorang wanita telah duduk di bangku selama lebih dari 40 menit sebelum pergi beberapa menit sebelum ledakan. Bom itu dirancang untuk meledak atau diledakkan dari jauh.

Rekaman Reuters menunjukkan orang-orang mendatangi para korban setelah ledakan di Istanbul, dan kemudian penyelidik dengan pakaian putih mengumpulkan bahan-bahan dari tempat kejadian. "Ketika saya mendengar ledakan itu, saya ketakutan, orang-orang membeku, saling memandang. Kemudian mulai melarikan diri," kata Mehmet Akus, 45, seorang pekerja restoran di Istiklal.

Sebuah helikopter terbang di atas tempat kejadian dan sejumlah ambulans diparkir di dekat Lapangan Taksim. Bulan Sabit Merah Turki mengatakan korban segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Ini adalah ledakan bom besar pertama di Istanbul dalam beberapa tahun terakhir. Ledakan sebelumnya adalah pemboman kembar di luar stadion sepak bola Istanbul pada Desember 2016 menewaskan 38 orang dan melukai 155 lainnya. Serangan diklaim dilakukan oleh cabang militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Kecaman atas serangan dan belasungkawa untuk para korban mengalir dari beberapa negara termasuk Yunani, Mesir, Ukraina, Inggris, Azerbaijan, Italia dan Pakistan. Di Twitter, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengirimkan belasungkawa kepada para korban ledakan bom.

Simak: Pemukulan Awak Kabin Turkish Airline Bermula dari Keluhan soal Binatang Peliharaan

REUTERS

Berita terkait

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

2 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

3 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

3 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

4 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Pesawat Kargo Boeing Mendarat Darurat di Istanbul Tanpa Roda Depan

7 hari lalu

Pesawat Kargo Boeing Mendarat Darurat di Istanbul Tanpa Roda Depan

Pesawat kargo Boeing melakukan pendaratan darurat tanpa roda depan. Percikan api beterbangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

10 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

13 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

14 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

14 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya