Australia Tinjau Ulang Mantan Pilot yang Melatih Militer China

Reporter

Tempo.co

Rabu, 9 November 2022 12:30 WIB

Pesawat militer Hercules C-130J dari Royal Australian Air Force (RAAF) melakukan formasi saat tampil di Australian International Airshow di bandara Avalon, Geelong, Australia, 24 Februari 2015. Mark Dadswell/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Australia akan meninjau ulang tentang kewajiban mantan personel militer mereka untuk melindungi rahasia negara. Seperti dilansir Reuters Rabu 9 November 2022, langkah ini menyusul laporan bahwa warga Australia termasuk di antara puluhan pilot militer Barat yang direkrut untuk membantu melatih militer China.

Baca juga: Australia Tangkap Eks Pilot MIliter AS yang Bekerja untuk China

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengumumkan tentang peninjauan ulang terhadap kebijakan dan prosedur yang mengatur personel Angkatan Pertahanan Australia.

"Bagi mereka yang memiliki rahasia negara kita, baik melalui dinas di Angkatan Pertahanan Australia atau dinas di bagian lain wilayah Persemakmuran, ada kewajiban abadi untuk menjaga rahasia itu," kata Marles dalam konferensi pers.

"Penting bagi kami untuk memiliki kerangka kerja paling kuat yang ada untuk melindungi informasi Australia dan melindungi rahasia negara kita," ujarnya.

Advertising
Advertising

Marles juga mengatakan bahwa Departemen Pertahanan Australia berpartisipasi dalam penyelidikan antarlembaga bersama polisi federal dan badan intelijen negara terkait "sejumlah kasus" mantan pilot militer Australia yang diduga melatih militer China.

“Pemerintah federal Australia berkomitmen untuk membuat setiap perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki kelemahan dalam rezim saat ini,” tutur Marles.

Seorang warga negara Australia, Daniel Edmund Duggan, ditangkap di negara bagian New South Wales pada minggu yang sama ketika Inggris mengumumkan tindakan keras terhadap mantan pilot militer mereka.

Duggan, mantan pilot US Marines Corp yang bekerja di China sebagai konsultan penerbangan dan pelatih penerbangan, menghadapi kemungkinan ekstradisi ke Amerika Serikat atas tuduhan yang tidak diungkapkan.

Pengacaranya mengatakan Duggan membantah melanggar hukum AS atau Australia. Rincian surat perintah penangkapan AS dan tuduhan yang dia hadapi disegel.

Reuters melaporkan Duggan bekerja di Beijing sejak 2014, mencantumkan alamat Beijing yang sama dengan seorang pengusaha China yang dipenjara di Amerika Serikat karena bersekongkol meretas komputer kontraktor pertahanan AS.

Sidang parlemen Australia diberitahu oleh pejabat pertahanan pada hari ini bahwa negara mengucurkan lebih dari A$15 juta untuk melatih pilot jet tempur. Dan pengungkapan informasi resmi oleh seorang pilot kepada orang yang tidak berwenang setelah mereka meninggalkan angkatan pertahanan adalah sebuah pelanggaran.

"Aktor asing akan menargetkan orang-orang kami karena keterampilan unik yang mereka miliki," kata Celia Perkins, wakil menteri keamanan departemen pertahanan.

Terbongkarnya kasus Duggan berawal dari laporan media Inggris pada Test Flying Academy of South Africa, yang menanggapi dalam sebuah pernyataan di situs webnya yang mengatakan "sangat percaya bahwa tindakannya, dan tindakan karyawannya, tidak bertentangan dengan undang-undang Inggris".

Menteri pertahanan Selandia Baru juga telah meminta saran tentang apakah Angkatan Pertahanan Selandia Baru memerlukan undang-undang untuk menghentikan mantan pilot militer melatih pilot militer asing, kata seorang juru bicara dari kantor perdana menteri.

Empat mantan personel pertahanan Selandia Baru dilaporkan bekerja untuk sekolah pelatihan penerbangan Afrika Selatan.

Baca juga: Pilot Australia Direkrut oleh Afrika Selatan untuk Latih Tentara China

REUTERS

Berita terkait

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

14 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

15 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

23 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

1 hari lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 hari lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

1 hari lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 hari lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya