Amerika dan Rusia Akan Bertemu Bahas Pakta Senjata Nuklir New START

Reporter

Tempo.co

Rabu, 9 November 2022 21:30 WIB

Amerika Serikat melakukan uji coba penembakan rudal nuklir Trident II. sumber: Reuters / Handout/rt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengungkap diplomat Amerika dan Rusia akan melakukan pertemuan untuk mendiskusikan New START yakni sebuah pakta pengurangan senjata nuklir. Sejumlah sumber menyebut rapat Bilateral Consultative Commission (BCC) akan segera digelar di Mesir.

“Kami sudah sepakat kalau BCC akan melakukan rapat dalam waktu dekat. Di bawah pakta yang baru, maka tugas BCC akan bersifat rahasia, namun kami berharap aka nada sebuah sesi yang konstruktif,” kata Price.

Baca juga:Ini Alasan Unair Beri Ignasius Jonan Gelar Doktor Honorus Causa

Advertising
Advertising

Menurut Price, Amerika Serikat percaya pada kekuatan diplomasi transformative dan dialog, namun tetap bersikap jelas dan realistik soal apa yang akan dicapai ketika itu menyangkut permasalahan Rusia. Pembicaraan BCC nanti akan difokuskan pada pengurangan risiko, tetapi Washington ingin memastikan pula adanya kemampuan untuk menyampaikan pesan bahwa Moskow bukan atrophy.

Price masih menyimpan rapat tempat rapat BCC akan digelar, namun media mewartakan kemungkinan hal itu akan diselenggarakan di Kairo karena tempatnya dianggap netral dan lebih bisa di terima oleh Rusia ketimbang Jenewa karena Swiss sudah ikut-ikutan Amerika Serikat dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi ke Moskow buntut dari Perang Ukraina.

New START adalah pakta pengendalian senjata nuklir yang masih tersisa antara Amerika Serikat dengan Rusia, yang akan berakhir pada 2026 kecuali diperbaharui. BCC terakhir kali mengadakan rapat pada akhir Oktober 2021.

Pada Agustus 2022, Moskow membekukan aktivitas inspeksi terhadap pakta tersebut karena sanksi-sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat ke Negeri Beruang Merah tersebut. Sanksi telah membuat Rusia tidak bisa melakukan inspeksi di atas tugas-tugas BCC yang ada di Amerika Serikat sehingga Rusia menilai ini sebagai hal yang tidak adil.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan inspeksi akan dilanjutkan segera setelah prinsip paritas dan kesetaraan, dipulihkan. Inspeksi rutin sebelumnya terganggu oleh kebijakan lockdown untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Sumber : RT.com

Baca juga : NATO Latihan Gunakan Bom Nuklir B61, Mengaku tak Terkait Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

10 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya