Penasehat Gedung Putih Disebut Melakukan Pembicaraan Rahasia dengan Kremlin
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Suci Sekarwati
Selasa, 8 November 2022 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dilaporkan melakukan pembicaraan rahasia dengan pejabat senior dari Rusia. Dialog itu disebut untuk menurunkan risiko perang Ukraina yang lebih luas.
Sumber yang mengetahui percakapan tersebut mengkonfirmasi hal ini kepada Reuters, Senin, 7 November 2022. Adapun kabar pembicaraan Sullivan pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal.
Sullivan, pada September 2022, mengatakan Amerika Serikat telah berkomunikasi baik secara terbuka dan tertutup dengan Rusia mengenai ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir dalam perang Ukraina.
Baca juga: Macron Ajak Aljazair Kubur Sejarah Kelam, Demi Gas Pengganti Pasokan Rusia?
Secara terbuka, Sullivan sempat menyatakan bahwa akan ada konsekuensi tragis jika Rusia menggunakan senjata nuklir. Apa yang dikomunikasikan secara tertutup mengenai topik yang sama belum diketahui.
Sumber yang tidak mau disebutkan namanya ini menuturkan, pembicaraan ini bahkan masih berlangsung. Komunikasi itu telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
Sullivan tidak mengatakan bahwa dia telah terlibat dalam pembicaraan langsung. Akan tetapi dia menegaskan pihaknya memiliki saluran untuk berkomunikasi dengan Federasi Rusia di tingkat senior.
"Kami telah melakukannya ketika diperlukan untuk mengklarifikasi potensi kesalahpahaman dan mencoba mengurangi risiko serta mengurangi kemungkinan bencana seperti potensi penggunaan senjata nuklir," katanya di acara di Economic Club of New York.
Sebelumnya surat kabar Wall Street Journal pada Minggu, 6 November 2022, mengutip pejabat Amerika dan sekutunya, mewartakan Sullivan, ajudan utama Presiden Amerika Serikat Joe Biden, melakukan percakapan rahasia dalam beberapa bulan terakhir dengan staf Kremlin Yuri Ushakov dan sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev.
Kremlin pada Senin, 7 November 2022, menolak berkomentar perihal laporan Wall Street Journal itu. "Kami tidak punya apa-apa untuk dikatakan tentang publikasi ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
Peskov juga menolak mengomentari pemberitaan Washington Post yang menyebut Amerika Serikat telah mendorong Ukraina memberi sinyal terbuka untuk pembicaraan dengan Rusia, setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengesampingkan negosiasi dengan Kremlin selama Putin berkuasa.
"Ya, kami tidak tahu apakah itu masalahnya atau tidak. Sekali lagi saya ulangi bahwa ada beberapa laporan yang benar, tetapi sebagian besar ada laporan yang murni spekulasi," kata Peskov.
Sedangkan Gedung Putih, yang berhati-hati untuk tidak melakukan langkah diplomatik tentang Ukraina tanpa keterlibatan Ukraina, tidak menyangkal pembicaraan tersebut.
"Kami berhak berbicara langsung di tingkat senior tentang masalah yang menjadi perhatian Amerika Serikat. Itu telah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Percakapan kami hanya berfokus pada pengurangan risiko dan hubungan AS-Rusia," kata Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre. Dia menambahkan, dukungan Amerika untuk Ukraina akan tetap teguh dan tak tergoyahkan.
REUTERS
Baca juga: Rusia Klaim Menangkis Serangan Ukraina di Kherson
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.