Makam Pendiri Taliban Mullah Omar Akhirnya Diungkap Setelah 9 Tahun Meninggal

Reporter

Tempo.co

Senin, 7 November 2022 16:23 WIB

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara selama konferensi pers di Kabul, Afghanistan 6 September 2021. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban akhirnya mengungkap makam pendiri kelompok tersebut, Mullah Omar. Kematian dan penguburan Mullah Omar dirahasiakan oleh Taliban selama bertahun-tahun.

Baca: Harga Melonjak, Budidaya Opium Afghanistan Meningkat 32 Persen

Desas-desus seputar kesehatan dan keberadaan Mullah Omar tersebar luas setelah Taliban digulingkan dari kekuasaan pada 2001 oleh invasi yang dipimpin Amerika Serikat. Taliban baru mengakui kematian Mullah Omar pada April 2015 bahwa dia telah meninggal dua tahun sebelumnya.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan hari Minggu bahwa para pemimpin senior gerakan itu menghadiri upacara di kuburannya pada hari sebelumnya di dekat Omarzo, di distrik Suri di provinsi Zabul. Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, mengalahkan pasukan pemerintah ketika militer pimpinan AS yang menopang rezim mengakhiri pendudukan 20 tahun.

"Karena banyak musuh di sekitar dan negara itu diduduki, untuk menghindari kerusakan makam itu dirahasiakan," kata Mujahid. "Hanya anggota keluarga dekat yang mengetahui tempat itu," ujarnya.

Gambar-gambar yang dirilis oleh para pejabat menunjukkan para pemimpin Taliban berkumpul di sekitar makam bata putih sederhana. Makam itu ditutupi dengan kerikil. Lokasi makam berada dalam bangunan tertutup berbentuk sangkar logam hijau.

Advertising
Advertising

"Sekarang keputusan telah dibuat, tidak ada masalah bagi orang-orang untuk mengunjungi makam itu," kata Mujahid.

Mullah Omar, meninggal di usia 55 tahun. Dia mendirikan Taliban pada 1993 sebagai penangkal perang saudara yang meletus setelah pendudukan Soviet selama satu dekade.

Di bawah kepemimpinannya, Taliban memperkenalkan versi aturan Islam yang sangat ketat, melarang perempuan dari kehidupan publik dan memperkenalkan hukuman publik yang keras termasuk eksekusi dan cambuk.

Pengungkapan makam Mullah Omar sehari setelah pejabat Taliban membantah laporan bahwa makam pahlawan perlawanan Lembah Panjshir Ahmad Shah Massoud telah dirusak. Perusakan makam itu, menurut Mujahid, adalah tindakan yang tidak benar dan pelakunya akan dihukum.

Ahmad Shah Massoud adalah warga Afghanistan yang dikenal karena memimpin perlawanan terhadap pendudukan Soviet. Namun ia dibenci oleh Taliban. Ia juga berjuang sampai akhirnya terbunuh pada 2001 oleh Al-Qaeda.

Simak: ISIS Serang Mobil Taliban, 5 Tenaga Kesehatan Tewas

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

14 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

14 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

39 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

56 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

58 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

1 Februari 2024

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

Ini menjadi pembunuhan kedua terhadap kandidat terkait dengan partai mantan PM Pakistan Imran Khan

Baca Selengkapnya