Joe Biden dan Barack Obama Kampanye Pemilu Sela di Pennsylvania

Reporter

magang_merdeka

Senin, 7 November 2022 11:30 WIB

Presiden AS Joe Biden dan mantan Presiden Barack Obama menghadiri acara kampanye untuk kandidat senator Demokrat AS John Fetterman dan calon Demokrat untuk gubernur Pennsylvania Josh Shapiro di Philadelphia, Pennsylvania, AS 5 November 2022. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan mantan Presiden Barack Obama sepanjang akhir pekan berkampanye di Pittsburgh dan Philadelphia untuk membangkitkan semangat para simpatisan Partai Demokrat menjelang diselenggarakannya pemilu sela pada Selasa, 8 November 2022. Biden dan Obama mendorong para pemilih agar menggunakan hak konstitusional mereka.

"Dua tahun lalu, Anda menggunakan kekuatan itu untuk menjadikan Donald Trump bukan hanya mantan presiden, tetapi Anda membuatnya menjadi presiden yang kalah. Tahun ini, Anda memiliki kekuatan untuk menjadikan John Fetterman sebagai Senator Anda berikutnya," kata Biden kepada kerumunan pendukungnya yang bersorak-sorai di arena lapangan basket Temple University.

Baca juga: Anies Baswedan: Jangan Mau Dibentrok-bentrokkan, Pilpres Nanti Februari 2024

Dalam pemilu sela 2022, Fetterman dari Partai Demokrat akan berhadapan dengan Oz dari Partai Republik untuk memperebutkan jabatan Ketua Senat Amerika Serikat. Siapa pun yang memegang kursi jabatan ini, maka dia dapat mengendalikan Senat Amerika.

Advertising
Advertising

Barack Obama [unilad.co.uk]

Biden dan Obama berpendapat, memilih Fetterman di Senat Amerika dapat mewakili perbedaan pandangan antara perempuan yang memiliki hak untuk memilih, mempertahankan integritas pemilih, dan secara umum menjadi jalan terbuka untuk memajukan agenda Partai Demokrat.

Partai Demokrat menjadikan Partai Republik sebagai ancaman terhadap demokrasi secara umum. Tidak hanya itu, Partai berkuasa itu juga menyatakan Partai Republik dapat mengacaukan agenda Biden, di antaranya program untuk menurunkan biaya kesehatan, membantu rumah tangga di Amerika yang berjuang, dan berinvestasi dalam infrastruktur.

Selama kampaye di Pennsylvania, Obama berbicara kepada para simpatisan Partai Demokrat tentang berbagai masalah, mulai dari aborsi hingga kekerasan senjata. Dia juga mengancam politikus Partai Republik karena tidak memiliki rencana untuk mengatasi inflasi dan kejahatan yang terus meningkat.

Hasil jajak pendapat memperlihatkan Partai Demokrat lebih unggul (dari Partai Republik), namun dukungan pada Partai berkuasa itu mengalami penurunan akibat rentetan serangan dari Partai Republik.

USATODAY | POLITICO | NESA AQILA

Baca juga: 14 Tahun Lalu Barack Obama Menjadi Presiden Amerika Serikat ke-44, Ini Kenangannya tentang Indonesia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

19 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

20 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

23 jam lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

1 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

1 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya