Netanyahu Menang Pemilu, Bahrain Tetap Bangun Kemitraan dengan Israel

Reporter

Tempo.co

Minggu, 6 November 2022 13:00 WIB

Presiden Israel Isaac Herzog bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab 30 Januari 2022. UAE dan juga Bahrain, pada 2020 menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel, yang disebut dengan "Abraham Accords" dan diperantarai oleh Amerika Serikat. Mohamed Al Hammadi/Ministry of Presidential Affairs/WAM/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Bahrain akan terus membangun hubungannya dengan Israel, meski mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu dan sekutu sayap kanannya menang dalam pemilihan umum Israel, kata penasihat diplomatik Raja Bahrain pada Sabtu.

Penasihat diplomatik Raja Bahrain Sheikh Khalid bin Ahmed Al Khalifa mengatakan bahwa kemenangan Netanyahu adalah suatu hal "normal dan selalu diharapkan".

Baca juga: Tolak Bersalaman dengan Dubes Israel, Pejabat Bahrain Dipecat

"Kami memiliki sebuah perjanjian dengan Israel, yang adalah bagian dari Kesepakatan Abraham, dan kami akan tetap memegang kesepakatan kami dan berharap itu akan berlanjut di jalur yang sama dan terus membangun kemitraan bersama," katanya kepada wartawan.

"Kami ingin menjadi contoh dan berhasil bersama dalam menghadapi semua ancaman," kata Sheikh Khalid menanggapi pertanyaan tentang suatu pendekatan regional multilateral Bahrain terhadap keamanan yang mencakup Israel.

Advertising
Advertising

Para pemimpin Arab sebagian besar bersikap diam tentang kemenangan Netanyahu, yang memiliki catatan oposisi garis keras terhadap kekuatan Muslim Syiah Iran. Sikap oposisi itu telah membantu Netanyahu menjalin hubungan dengan para pemimpin Teluk Muslim Sunni.

Israel, di bawah pemerintahan Netanyahu pada 2020, menormalkan hubungan dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain di mana ada kekhawatiran atas pengaruh regional Iran yang mendominasi strategi keamanan.

Penormalan hubungan Israel dengan UAE dan Bahrain itu dilakukan di bawah pakta yang ditengahi Amerika Serikat yang disebut Kesepakatan Abraham.

Selama kunjungan Presiden AS Joe Biden pada Juli ke Israel dan Arab Saudi, para pejabat Amerika Serikat dan Israel mengemukakan gagasan tentang sistem pertahanan udara Timur Tengah yang terintegrasi.

Arab Saudi merestui Kesepakatan Abraham tetapi belum secara resmi mengakui Israel.

"Kami ingin memastikan bahwa kami tidak harus mencapai hari di mana kami akan menghadapi beberapa kemunduran keamanan di kawasan dalam bentuk apa pun," kata Sheikh Khalid, yang negaranya (Bahrain) merupakan rumah bagi Armada Kelima Angkatan Laut AS.

"Kami ingin kawasan itu mencapai kesepakatan di antara semua negara dan sepakat untuk melawan segala bentuk permusuhan dari pihak mana pun ke pihak lain mana pun," ujarnya.

Negara-negara Teluk dan Israel berbagi keprihatinan atas program nuklir dan misil Iran serta jaringan proksi regionalnya. Negara-negara Teluk mengandalkan Amerika Serikat untuk keamanan mereka, tetapi telah mempertanyakan komitmen AS terhadap wilayah tersebut.

Sementara itu, Israel dan Bahrain sedang merundingkan perjanjian perdagangan bebas yang mereka harapkan akan ditandatangani sebelum akhir 2022, kata pejabat dari kedua negara pada Oktober.

Baca juga: Yair Lapid Kunjungi Bahrain untuk Resmikan Kedutaan Besar Israel

REUTERS

Berita terkait

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

49 menit lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

2 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

3 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

4 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

5 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

17 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

19 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

23 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

23 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya