Iran Siap Mengirim 1.000 Senjata ke Rusia Termasuk Rudal dan Drone

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 2 November 2022 13:30 WIB

Kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone yang oleh pihak berwenang Ukraina dianggap sebagai drone bunuh diri buatan Iran Shahed-136, dan digunakan oleh pasukan Rusia di tengah serangan Rusia ke Ukraina, terlihat di langit di atas Odesa, Ukraina, 23 September 2022. Pakar militer mengatakan drone itu akan berguna bagi Rusia untuk pengintaian dan sebagai amunisi untuk menyerang target yang sesuai. REUTERS/ Serhii Smolientsev

TEMPO.CO, Jakarta - Iran sedang bersiap mengirimkan lebih banyak senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina. Demikian Al Arabiya mengutip CNN pada Selasa, 1 November 2022.

Baca: Ukraina Usulkan Rusia Dikeluarkan dari G20, Ini Tanggapan Indonesia

Pejabat Barat yang memantau dengan cermat senjata Iran mengatakan Iran akan mengirim sekitar 1.000 senjata yang mencakup rudal balistik jarak dekat permukaan-ke-permukaan dan drone serang.

“Pengiriman itu diawasi dengan ketat karena itu akan menjadi contoh pertama Iran mengirim rudal berpemandu presisi canggih ke Rusia,” kata dia.

Menurut pejabat itu, pengiriman senjata terakhir Iran ke Rusia termasuk 450 pesawat nirawak yang digunakan Moskow di Ukraina.

Advertising
Advertising

Meskipun tidak jelas kapan senjata akan dipindahkan ke Rusia, para pejabat Barat memperkirakan transaksi akan terjadi sebelum akhir tahun ini.

Kyiv dan sekutu Baratnya telah berulang kali menuduh Moskow menggunakan “drone kamikaze” Shahed-136 buatan Iran dalam serangan ke Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Namun Iran membantah memasok drone ke Rusia.

Pada September lalu, Ukraina memutuskan untuk secara signifikan mengurangi hubungan diplomatiknya dengan Teheran atas dugaan pengiriman senjata ke Moskow.

Pusat Perlawanan Nasional Ukraina melaporkan pada Oktober lalu bahwa pasukan Rusia membawa instruktur Iran ke wilayah Kherson dan Krimea yang diduduki untuk meluncurkan “drone kamikaze” Shahed-136 buatan Iran.

Menurut laman katalog senjata militer Military Factory, Shahed-136 seberat 200 kg dengan lebar sayap 2,5 meter diproduksi di perusahaan milik negara Iran, Iran Aircraft Manufacturing Company. Peswat nirawak jenis itu sudah diunakan sejak 2021. Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim jangkauan drone jenis ini mencapai 2.500 km.

Pada September lalu, perempuan juru bicara militer Ukraina, Nataliya Houmeniouk, mengatakan Shahed-136 sangat sulit dideteksi karena terbang sangat rendah. Namun mereka berisik seperti gergaji mesin atau skuter, yang berarti mereka dapat didengar dari jauh. Ia menambahkan, meskipun efektivitasnya sangat rendah, mereka memberikan tekanan psikologis pada penduduk.

Baca:

AL ARABIYA | BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

4 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

4 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

4 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya