Profil Lula da Silva, Presiden Brasil yang Baru Pernah Jadi Tukang Semir Sepatu

Reporter

Tempo.co

Selasa, 1 November 2022 09:57 WIB

Mantan Presiden Brazil, Lula da Silva. Sumber: CNN.com

TEMPO.CO, Jakarta - Luiz Inácio Lula da Silva atau Lula da Silva terpilih sebagai presiden Brasil berikutnya mengalahkan petahana Jair Bolsonaro. Ia menang tipis dalam putaran kedua yang berlangsung ketat pada hari Minggu, 30 Oktober 2022.

Baca: Lula Menang Pemilihan Presiden Brasil, Bolsonaro Ogah Mengakui?

Kemenangan Lula da Silva itu mewakili kembalinya sayap kiri untuk berkuasa di Brasil. Hal ini menandai perubahan mendadak bagi negara terbesar di Amerika Latin itu setelah empat tahun pemerintahan sayap kanan Jair Bolsonaro.

Pemungutan suara juga menyimpulkan kembalinya politisi Lula da Silva setelah serangkaian tuduhan korupsi menyebabkannya dipenjara. Hukuman itu kemudian dibatalkan, membuka jalannya untuk mencalonkan diri kembali.

Lula menang tipis dengan kurang dari 2 persen suara lebih banyak dari Bolsonaro. Meski selisihnya tipis, pemilu itu dianggap menentukan karena kedua pemimpin tersebut memiliki visi yang sangat berbeda untuk negara.

Siapa Lula Da Silva?
Nama lengkap Lula adalah Luiz Inacio Lula da Silva. Lula mendapatkan 50,9 persen suara, melawan Jair Bolsonaro yang mendapatkan 49,1 persen suara.

Advertising
Advertising

Lula lahir pada 27 Oktober 1945, di Garanhuns, Brasil. Ibunya adalah seorang penjahit dan ayahnya adalah seorang buruh tani.

Dia tidak belajar membaca sampai usia 10. Di kelas lima sekolah dasar, dia meninggalkan bangku sekolah untuk bekerja penuh waktu. Dia terlibat dalam politik karena kurangnya perwakilan politik dari kelas pekerja. Ini akan menjadi masa jabatan presiden ketiga pria berusia 77 tahun, setelah sebelumnya memerintah Brasil selama dua periode berturut-turut antara 2003 dan 2010.

Semasa kecil, Lula pernah bekerja sebagai tukang semir sepatu, pedagang kaki lima, dan pekerja pabrik, menurut Britannica Encyclopaedia .

Lula bekerja di sebuah pabrik sampai tahun 1972. Dia lalu meninggalkan pekerjaannya untuk terjun ke politik serikat pekerja penuh waktu.

Dia terpilih sebagai Presiden Serikat Pekerja Logam pada 1975. Dalam kapasitas ini, dia menentang kebijakan ekonomi rezim militer Brasil saat itu dan mengkampanyekan hak-hak pekerja.

"Jabatannya (Presiden Serikat) membawa perhatian nasional saat ia meluncurkan gerakan kenaikan upah yang bertentangan dengan kebijakan ekonomi rezim militer. Kampanye tersebut disorot oleh serangkaian pemogokan dari tahun 1978 hingga 1980 dan memuncak dalam penangkapan dan dakwaan Lula atas pelanggaran hukum Keamanan Nasional," kata Britannica .

Lula mendirikan Partai Buruh dan pertama kali mencalonkan diri untuk jabatan politik di 1982. Lula adalah Presiden Brasil pertama yang berasal dari latar belakang pekerja. Dia juga orang pertama yang tidak mengenyam pendidikan formal tinggi.

Perjalanan politik Lula da Silva
Lula gagal mencalonkan diri sebagai presiden pada 1989, 1994, dan 1998. Dia akhirnya menjadi presiden pada 2003 dengan memperoleh 61,3 persen suara saat itu.

Latar belakang Lula pada awalnya membuat sejumlah elit negara itu, gelisah, tetapi juga menarik bagi banyak orang. "Bahasa Portugisnya yang kasar, kurangnya pendidikan formal, dan platform sosialis dari Partai Buruh yang diwakilinya membuat banyak orang ketakutan di kalangan elit, sementara karisma dan latar belakangnya yang sederhana membuatnya disukai banyak orang di kalangan kelas bawah dan menengah," tulis biografi di situs web Brown University .

Sebelum pemerintahan pertamannya, Lula memimpin upaya nasional untuk mendukung pemilihan langsung presiden, mengorganisir demonstrasi massa di ibu kota negara bagian pada 1983-1984, menurut Britannica.

Pada tahun 2002, Lula sedikit memperluas dukungan untuk bisnis. "Dalam pemilihan presiden 2002, ia mengadopsi platform yang lebih pragmatis. Meskipun ia tetap berkomitmen untuk mendorong partisipasi akar rumput dalam proses politik, ia juga merayu para pemimpin bisnis dan berjanji untuk bekerja dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk memenuhi target fiskal," catat Britannica .

Saat menjadi presiden 2003-2011
Ketika Lula menjadi presiden 2003-2011, ia berhasil membawa Brasil keluar dari kemiskinan dan meningkatkan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Lula melanjutkan program IMF yang dimulai di bawah pendahulunya, namun ia juga memperkenalkan skema baru. Salah satu skema yang diakui secara internasional adalah Programa Bolsa Família (PBF).

PBF adalah skema transfer tunai bersyarat (CTT) yang memberikan uang tunai kepada keluarga Brasil setelah memenuhi persyaratan tertentu.

Skema ini terbukti sangat berdampak. Bersama dengan skema Pensiun Sosial, ini menyumbang penurunan 58 persen dalam kemiskinan ekstrem, 30 persen penurunan kemiskinan, dan 41 persen penurunan ketidaksetaraan antara 2004-14, menurut Bank Dunia. Skema PBF meningkatkan kehadiran remaja di sekolah menjadi 91 persen.

Sementara ada kemajuan sosial dan ekonomi yang terlihat ini, ada juga tuduhan korupsi yang menjatuhkan Lula dan mengganggunya di tahun-tahun berikutnya.

Lula digantikan sebagai Presiden Brasil oleh Kepala Stafnya Dilma Rousseff. Selama masa jabatan kedua Rousseff, sebuah skandal korupsi menyelimuti pemerintahannya, dia dan Partai Buruh Lula, serta Lula sendiri.

Kejatuhan Lula
Tak lama setelah Rousseff terpilih kembali pada tahun 2014, muncul tuduhan bahwa jutaan dolar diberikan kepada pejabat pemerintah dan partai dalam bentuk suap.

Pada 2016, Lula juga dituduh melakukan pencucian uang. Rumahnya digerebek dan dia diinterogasi. Dalam setahun, dia, istrinya, dan enam orang lainnya menghadapi enam kasus korupsi.

Pada 2017, Lula divonis bersalah dan divonis 10 tahun penjara. Dia menghabiskan total 580 hari di penjara.

Lula jatuh saat Jair Bolsonaro bangkit. Bolsonaro adalah pemimpin sayap kanan yang juga dibandingkan dengan Donald Trump. Kini, di usia 77 tahun, Lula kembali terpilih sebagai pemimpin Brasil yang baru dengan mengalahkan lawannya, Jair Bolsonaro.

Simak juga: Hasil Hitung Cepat Pemilu Brasil: Lula Presiden 3 Periode

CNN | OUTLOOK INDIA | WASHINGTON POST

Berita terkait

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

25 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

36 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

42 hari lalu

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

3 Maret 2024

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

2 Maret 2024

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di So Paulo, Brasil.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

2 Maret 2024

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

Sri Mulyani Indrawati terbang ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG). Mereka membahas isu-isu yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi global

Baca Selengkapnya

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

29 Februari 2024

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan adanya kemiripan perekonomian antara Indonesia dan Brasil. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Profil Luiz Lula Da Silva, Presiden Brasil yang Sebut Israel Lakukan Genosida

28 Februari 2024

Profil Luiz Lula Da Silva, Presiden Brasil yang Sebut Israel Lakukan Genosida

Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva mengecam Israel dan menyebut seranggan mereka terhadap Gaza sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

26 Februari 2024

Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

Puluhan ribu warga Brasil berunjuk rasa di Sao Paulo untuk mendukung Jair Bolsonaro, mantan presiden yang diduga merencanakan kudeta setelah kalah pemilu pada 2022.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Tinggalkan Pertemuan G20 Demi Berpidato Dukung Palestina di ICJ

24 Februari 2024

Menlu Retno Tinggalkan Pertemuan G20 Demi Berpidato Dukung Palestina di ICJ

Menlu Retno Marsudi meninggalkan pertemuan tingkat menteri G20 untuk menyampaikan pernyataan lisan tentang Palestina di ICJ.

Baca Selengkapnya