Qatar Gusur Ribuan Pekerja Asing Demi Piala Dunia, Terpaksa Tidur di Trotoar

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 29 Oktober 2022 14:14 WIB

Bendera sejumlah negara menghiasi Kota Doha menjelang Piala Dunia Qatar 2022 di Qatar, Rabu, 26 Oktober 2022. Qatar terus menghias diri menjelang perhelatan Piala Dunia Qatar 2022, pada 20 November-18 Desember 2022 mendatang. REUTERS/Hamad I Mohammed

TEMPO.CO, Jakarta - Qatar telah mengosongkan blok apartemen yang menampung ribuan pekerja asing di Doha. Di pusat ibu kota Qatar ini, para penggemar sepak bola yang berkunjung akan tinggal selama Piala Dunia 2022.

Baca: Polisi Qatar Setop Protes Aktivis LGBT Inggris

Menurut para pekerja yang diusir dari rumah kepada Reuters, lebih dari selusin bangunan telah dievakuasi dan ditutup oleh pihak berwenang. Sebagian besar pekerja dari Asia dan Afrika pun mencari perlindungan di mana saja, termasuk di trotoar.

Langkah itu dilakukan kurang dari empat minggu sebelum dimulainya pesta sepak bola dunia pada 20 November 2022. Perhelatan akbar ini telah menarik perhatian internasional terhadap perlakuan Qatar terhadap pekerja asing dan undang-undang sosial yang membatasi.

Di satu gedung yang menurut penduduk menampung 1.200 orang di distrik Al Mansoura Doha, pihak berwenang memberi tahu orang-orang sekitar pukul 8 malam bahwa hanya hanya punya waktu dua jam untuk pergi. Pejabat kota kembali sekitar pukul 22.30, memaksa semua orang keluar dan mengunci pintu gedung. Beberapa orang tak bisa mengambil barang-barang mereka karena terlambat datang.

"Kami tidak punya tempat untuk pergi," kata seorang pria kepada Reuters. Dia bersiap untuk tidur di malam kedua dengan sekitar 10 pria lainnya, di musim gugur yang panas dan lembab di negara Teluk Arab itu.

Advertising
Advertising

Seorang pejabat pemerintah Qatar mengatakan pengusiran itu tidak terkait dengan Piala Dunia 2022. Penggusuran itu sesuai dengan rencana jangka panjang untuk mengatur kembali wilayah Doha.

"Semua telah dipindahkan ke akomodasi yang aman dan layak," kata pejabat itu. Ia menambahkan bahwa permintaan mengosongkan dilakukan dengan pemberitahuan sebelumnya.

Badan sepak bola dunia FIFA tidak menanggapi permintaan komentar. Penyelenggara Piala Dunia Qatar meminta agar pernyataan itu ditujukan ke pemerintah.

Sekitar 85 persen dari tiga juta penduduk Qatar adalah pekerja asing. Banyak dari mereka yang digusur bekerja sebagai sopir, buruh harian atau memiliki kontrak dengan perusahaan tetapi bertanggung jawab atas akomodasi mereka sendiri.

Seorang pekerja mengatakan penggusuran itu menargetkan pria lajang, sementara pekerja asing dengan keluarga tidak terpengaruh.

Seorang reporter Reuters melihat lebih dari selusin bangunan yang menurut penduduk telah digusur. Beberapa gedung telah dimatikan listriknya.

Sebagian besar berada di lingkungan di mana pemerintah telah menyewa bangunan untuk akomodasi penggemar Piala Dunia. Situs web penyelenggara mencantumkan bangunan di Al Mansoura dan distrik lain, sebuah flat diiklankan dengan harga sewa antara US$ 240 hingga US$ 426 per malam.

Pejabat Qatar mengatakan pemerintah kota telah menegakkan undang-undang Qatar 2010 yang melarang "kamp pekerja di dalam area perumahan keluarga." Aturan ini memberi pemerintah kekuatan memindahkan orang keluar.

Beberapa pekerja asing yang digusur mengatakan mereka berharap menemukan tempat tinggal di dekat tempat kerja. "Penggusuran itu menjaga fasad Qatar yang mewah dan kaya tanpa secara terbuka mengakui keberadaan tenaga kerja murah," kata Vani Saraswathi, Direktur Proyek di Migrant-Rights.org, yang mengkampanyekan pekerja asing di Timur Tengah.

"Ini adalah ghetto-isasi yang disengaja pada saat-saat terbaik. Tapi penggusuran tanpa pemberitahuan sama sekali tidak manusiawi."

Simak: Piala Dunia 2022 Sebentar Lagi Digelar, Penjualan Tiket Hampir Mencapai 3 Juta

REUTERS

Berita terkait

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

1 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

Gibran ke UEA dan Qatar selama Sepekan, Laporkan Penggunaan Dana Hibah untuk Kota Solo

3 hari lalu

Gibran ke UEA dan Qatar selama Sepekan, Laporkan Penggunaan Dana Hibah untuk Kota Solo

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar mulai Senin hingga Jumat, 13-17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

6 hari lalu

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo setelah perundingan gencatan senjata dengan Israel gagal

Baca Selengkapnya

Tak Semua Pemain Naturalisasi Bersinar di Timnas Indonesia

8 hari lalu

Tak Semua Pemain Naturalisasi Bersinar di Timnas Indonesia

Maarten Paes menjadi naturalisasi kesekian untuk timnas Indonesia. Berikut pemain naturalisasi yang tak penuhi ekspektasi.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

11 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

12 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

12 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

13 hari lalu

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.

Baca Selengkapnya

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

13 hari lalu

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

Berikut track record pertandingan timnas Indonesia vs Irak. Malam ini akan berhadapan untuk meraih posisi 3 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya