Myanmar Memperingatkan Tekanan dari ASEAN akan Berimplikasi Negatif

Reporter

magang_merdeka

Jumat, 28 Oktober 2022 13:02 WIB

Panglima militer Min Aung Hlaing (tengah) menyakjsikan menteri sains dan teknologi Myo Thein Kyaw (kiri) menandatangani MoU kerja sama energi atom dengan eksekutif nuklir Rusia Alexey Likhachev (kanan) pada 11 Juli 2022 di Moskow. (Kantor Panglima Militer Myanmar/Myanmar Now)

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah junta Myanmar memperingatkan pada Kamis, 27 Oktober 2022 bahwa setiap tekanan dari ASEAN untuk rencana perdamaian akan berimplikasi negatif.

Junta Myanmar yang merebut kekuasaan dari pemerintahan sebelumnya tahun lalu, bereaksi terhadap pertemuan para menteri luar negeri negara anggota ASEAN di Jakarta pada Kamis, 27 Oktober 2022 untuk membahas pelonggaran krisis yang semakin intensif.

Baca juga: ASEAN Tak Pernah Pertimbangkan untuk Mendepak Myanmar

ASEAN tetap berkomitmen pada rencana perdamaian yang disepakati dengan penguasa militer Myanmar 18 bulan lalu, meskipun gagal.

Tidak ada perwakilan Myanmar yang hadir pada pertemuan khusus para menteri luar negeri ASEAN untuk membahas rencana perdamaian yang terhenti itu.

Advertising
Advertising

Para jenderal Myanmar telah dilarang hadir dalam pertemuan tingkat tinggi ASEAN sejak tahun lalu. Ini setelah tentara menggulingkan pemerintah terpilih peraih Nobel Aung San Suu Kyi dalam kudeta Februari 2021.

Junta tidak berbuat banyak untuk menghormati komitmen terhadap konsensus perdamaian lima poin. Termasuk menghentikan kekerasan, memulai percakapan, mengizinkan utusan ketua ASEAN untuk memfasilitasi mediasi, dan mengizinkan ASEAN untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Kepala junta menyalahkan kurangnya kemajuan pada ketidakstabilan di negara itu serta efek dari pandemi COVID-19.

Kamis malam, kementerian luar negeri yang ditunjuk militer Myanmar merilis pernyataan yang menyalahkan gerakan perlawanan bersenjata atas kekerasan dan mengatakan tekanan ASEAN akan menciptakan lebih banyak implikasi negatif daripada positif.

Analis politik mengatakan, pertemuan ASEAN yang diadakan menjelang KTT, mengecewakan dan tidak banyak membantu para jenderal Myanmar untuk bekerja sama.

"Pertemuan hari ini mencerminkan bahwa tidak ada kesamaan posisi di antara negara-negara ASEAN, mereka terpecah dalam menangani masalah Myanmar," kata Lina Alexandra dari Pusat Studi Strategis dan Internasional di Jakarta.

Para menteri luar negeri dan perwakilan ASEAN pada Kamis sepakat untuk lebih bertekad dalam mencapai solusi perdamaian di Myanmar sesegera mungkin. Saat ini tercatat bahwa situasi Myanmar tetap kritis dan rapuh.

"Para menteri luar negeri menyatakan keprihatinan dan kekecewaan atas tidak ada kemajuan signifikan dalam implementasi konsensus lima poin," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam konferensi pers setelah pertemuan.

Beberapa pekan terakhir telah terjadi insiden paling berdarah di Myanmar, termasuk pemboman di penjara terbesar Myanmar dan serangan udara di Negara Bagian Kachin pada Minggu, yang menurut media lokal menewaskan sedikitnya 50 orang.

"Tindakan kekerasan harus segera dihentikan, dan Indonesia telah menyebutkan bahwa permintaan ini harus segera disampaikan kepada Tatmadaw, militer Myanmar," kata Retno.

ASEAN telah lama memiliki kebijakan non-intervensi dalam urusan kedaulatan anggota, tetapi beberapa telah menyerukan agar blok tersebut lebih berani dalam mengambil tindakan terhadap junta dan melibatkan pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah bayangan.

Ketika ditanya apakah perwakilan ASEAN akan bertemu dengan bayangan Pemerintah Persatuan Nasional, pejabat kementerian luar negeri Indonesia Sidharto R. Suryodipuro mengatakan, "Keterlibatan dengan semua pemangku kepentingan termasuk pihak lain, NUG menjadi salah satunya."

Diplomat utama AS untuk Asia Timur, Daniel Kritenbrink, pada Rabu, 26 Oktober 2022 menggambarkan situasi di Myanmar sebagai sesuatu yang tragis dan mengatakan Amerika Serikat, yang telah menjatuhkan sanksi pada kepemimpinan militer, akan mengambil langkah tambahan untuk menekan rezim.

Baca juga: Retno Marsudi Kecam Junta Militer Myanmar Serang Konser Musik di Kachin

REUTERS (NESA AQILA)

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

8 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

8 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

9 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

9 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya