TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut serangan yang dilakukan junta militer Myanmar terhadap konser musik di negara bagian Kachin tidak dapat diterima dan harus dikecam.
Baca juga: Bertemu di Jakarta, Para Menlu ASEAN Ingatakan Myanmar soal 5PC
Retno mengatakan telah menyampaikan keprihatiannya ini dalam pertemuan Menteri Luar Negeri anggota ASEAN di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022. Dia menyerukan tindakan kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan.
"Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati kepada para korban dan keluarganya," kata Retno saat jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Dalam pertemuan Menteri Luar Negeri anggota ASEAN tadi, Indonesia menyampaikan data-data mengenai meningkatnya tindak kekerasan yang terjadi sejak terjadinya kudeta sampai saat ini.
Selain membahas eskalasi kekerasan yang terjadi di Myanmar, para menteri luar negeri anggota ASEAN juga mendiskusikan mandeknya 5 Point of Consensus (5PC).
Nantinya, butir dari perundingan ini akan menjadi rekomendasi untuk tindak lanjut implementasi 5PC yang akan diputuskan dalam KTT ASEAN pada pertengahan November. Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada 2023.
Turut dibahas juga dalam pertemuan di Jakarta komitmen bantuan kemanusiaan ASEAN kepada Myanmar.
Serangan jet pada Ahad malam, 23 Oktober 2022, di negara bagian utara Kachin menewaskan warga sipil, penyanyi lokal, dan perwira Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).
Media lokal, mengutip keterangan saksi mata mewartakan, tiga pesawat melakukan serangan itu. KIA telah berjuang mati-matian selama enam dekade untuk otonomi yang lebih besar bagi orang-orang Kachin. Pihaknya telah menyuarakan dukungan untuk oposisi terhadap kekuasaan militer.
Reuters merujuk laporan BBC Burma menjelaskan kejadian pada Minggu malam itu berlangsung di wilayah A Nang Pa di kotapraja Hpakant dan menewaskan sedikitnya 50 orang. Sementara situs berita Irrawaddy menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 100 orang.
Serangan udara terbaru di konser musik kemarin memicu reaksi dari PBB hingga negara-negara Barat. Militer Myanmar menyatakan, tentara bertindak sebagai respon penyergapan dan serangan yang dilakukan KIA dan kelompok bersenjata terhadap pasukan militer Myanmar.
ASEAN juga turut menyerukan untuk menghentikan kekerasan di Myanmar buntut dari serangan tersebut.
Baca juga: Retno Marsudi: Pertemuan Para Menlu ASEAN Fokus Bahas Myanmar
DANIEL AHMAD
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.