40 Hari Kematian Mahsa Amini, Warga Iran Ramai-Ramai Kunjungi Makamnya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 Oktober 2022 18:18 WIB

Seseorang meletakkan bunga selama protes di depan Kedutaan Besar Iran untuk mendukung protes anti-rezim di Iran setelah kematian Mahsa Amini, di Madrid, Spanyol 28 September 2022. REUTERS/Violeta Santos Moura

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Iran mendatangi makam Mahsa Amini, perempuan muda yang tewas usai ditahan polisi moral. Aksi itu tetap dilakukan meskipun penegak hukum setempat terus melakukan penindakan keras terhadap para pengunjuk rasa yang banyak dipimpin kaum wanita.

Baca juga: Wawancara Ketua MPR Iran: Ada Pihak yang Memanfaatkan Kematian Mahsa Amini

Seperti dilansir France24, Rabu 26 Oktober 2022, puluhan pria dan wanita yang berkumpul di kompleks pemakaman Aichi di Saqez, lokasi Amini dikuburkan. Saqez terletak di Provinsi Kurdistan, kampung halaman Amini. Aktivitas para pelayat yang menggelar unjuk rasa di kompleks pemakaman itu terekam video yang banyak beredar secara online.

Mereka meneriakkan slogan-slogan berbunyi 'Wanita, hidup, kebebasan' dan 'Matilah diktator'. Hari ini merupakan peringatan 40 hari meninggalnya Amini dan berakhirnya masa berkabung tradisional di Iran. Para pelayat tetap mendatangi makam Amini meskipun otoritas keamanan memperingatkan keluarganya untuk tidak menggelar seremoni apapun.

Menurut para aktivis setempat, otoritas keamanan Iran mengancam keluarga Amini untuk 'mengkhawatirkan nyawa anak laki-laki mereka'.

Advertising
Advertising

Amini, 22 tahun, meninggal dunia pada 16 September lalu, atau tiga hari setelah ditangkap oleh polisi moral saat berkunjung ke Teheran bersama adik laki-lakinya. Ia diduga disiksa hingga koma karena tidak mengenakan hijab sesuai aturan.

Kemarahan warga Iran meledak saat pemakaman Amini bulan lalu dan dengan cepat memicu rangkaian unjuk rasa di seluruh negeri. Banyak wanita muda dan anak-anak perempuan, termasuk yang masih bersekolah, memimpin unjuk rasa. Mereka tidak sungkan mencopot dan bahkan membakar hijab yang mereka pakai. Mereka juga berani menghadapi pasukan keamanan Iran di jalanan.

Unjuk rasa yang dipicu kematian Amini di berbagai wilayah itu tercatat sebagai gelombang protes terbesar dalam tiga tahun terakhir di Iran.

Gambar-gambar yang dibagikan kelompok HAM Hengaw menunjukkan kehadiran banyak personel pasukan keamanan Iran di kota Saqez, yang dilaporkan menutup akses masuk ke wilayahnya.

Namun, puluhan orang tetap berdatangan ke kota itu dengan mobil maupun sepeda motor. Bahkan ada yang berjalan kaki di sepanjang jalan dan melintasi lapangan terbuka. Kedatangan para pelayat itu terekam dalam video-video yang diposting kelompok HAM Hengaw secara online.

"Kurdistan, Kurdistan, kuburan para fasis," demikian teriakan sekelompok orang dalam salah satu video yang dibagikan para aktivis via Twitter. Laporan kelompok HAM Hengaw via Twitter menyebut kota-kota seperti Snandaj, Saqez, Divandarreh, Marivan dan Kamyaran yang ada di Provinsi Kurdistan dilanda unjuk rasa.

Kelompok HAM Iran, Iran Human Rights (IHR), menyebut penindakan keras pasukan keamanan terhadap unjuk rasa memprotes kematian Amini telah menewaskan sedikitnya 141 demonstran sejauh ini -- data terbaru hingga Selasa waktu setempat.

Amnesty International dalam laporan terpisah menyebut korban tewas dalam operasi penindakan keras unjuk rasa kematian Mahsa Amini itu mencakup sedikitnya 23 anak. Sementara IHR menyebut sedikitnya 29 anak tewas dalam penindakan keras otoritas Iran itu.

Baca juga: 80 Ribu Warga Jerman Gelar Solidaritas untuk Mahsa Amini di Berlin

FRANCE24

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

3 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

5 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

8 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya