Mengenal Bom Kotor Senjata Pengganggu Massal

Reporter

magang_merdeka

Selasa, 25 Oktober 2022 17:00 WIB

ilustrasi teror bom

TEMPO.CO, Jakarta - Moskow mengklaim Ukraina sedang membuat "bom kotor" yang akan digunakan untuk melawan tentara Rusia. Tapi apa itu bom kotor dan seberapa dahsyat senjata itu?

Bom kotor adalah bom konvensional yang terbuat dari dicampur bahan radioaktif, bahan biologi atau zat kimia yang dampaknya akan terasa dalam ledakan yang menyebar. Penggunaan bahan radioaktif akan menjadikannya jenis perangkat penyebaran radiologis (RDD), istilah yang sering digunakan secara bergantian dengan "bom kotor".

Sejauh ini tidak ada yang pernah meledakkan bom kotor, tetapi ada kecurigaan para ekstremis mungkin sedang mencoba untuk membuatnya.

Advertising
Advertising

Bom kotor jauh lebih tidak merusak daripada perangkat nuklir seperti bom atom atau bom hidrogen, yang reaksi fisi atau fusinya menciptakan kehancuran besar dalam batas yang luas.

Memproduksinya membutuhkan kemampuan pengayaan uranium di luar jangkauan sebagian besar negara. Bom kotor lebih mudah dibuat, dan tidak terlalu merusak, daripada bom nuklir.

Baca: Pesawat Airbus A330 Korean Air Keluar dari Landasan, 173 Penumpang Selamat

Efeknya akan mencemari area tertentu, dan orang-orang di sekitar ledakan. Efek sampingnya, baik radiasi langsung, jika terhirup atau pun menelan zat yang sudah terkontaminasi.

Tujuan utamanya bisa jadi untuk menciptakan kepanikan di suatu lingkungan, bukannya untuk pembunuhan massal secara langsung.

"Bom kotor bukanlah senjata pemusnah massal tetapi 'senjata pengganggu massal', di mana kontaminasi dan kecemasan adalah tujuan utama," demikian keterangan Komisi Pengaturan Nuklir Amerika Serikat, yakni sebuah badan independen, dalam artikel latar belakang bom kotor.

Ini berarti, hanya orang-orang yang berada di dekat lokasi ledakan yang akan terpapar pada jenis tingkat radiasi yang akan segera menyebabkan penyakit parah. Dalam radius yang lebih luas, risiko kesehatan akan datang dari debu, makanan, atau air yang terkontaminasi.

Sejumlah kecil bahan radioaktif yang diperlukan untuk mencapai efek seperti itu dalam sebuah bom dapat ditemukan di rumah sakit, badan penelitian, lokasi industri atau instalasi militer. Meskipun tidak ada bom kotor yang pernah diledakkan, para pelaku di balik dua serangan teroris di Brussel pada Maret 2016 diyakini berencana membuat satu bom kotor.

CNA | NESA AQILA

Baca juga: ASEAN Tersandera Masalah Myanmar, Menlu Retno: Bantu Kami untuk Membantumu

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

5 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

2 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

2 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

3 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

4 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

4 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

5 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

5 hari lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya