Ukraina Menuduh Jaringan Televisi RT Menghasut Genosida

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Senin, 24 Oktober 2022 09:09 WIB

Mobil stasiun televisi milik pemerintah Rusia, RT atau Russia Today di Lapangan Merah,Moskow, 18 Maret 2018. REUTERS/Gleb Garanich/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina pada Ahad, 23 Oktober 2022, menuduh jaringan televisi yang dikendalikan negara Rusia, RT, sebagai penghasut genosida setelah seorang presenter mengatakan anak-anak Ukraina yang melihat Rusia sebagai penjajah di bawah Uni Soviet seharusnya ditenggelamkan.

Baca: Bantah Gunakan Bom Kotor, Ukraina: Rusia Tuduhkan Tindakan Mereka Sendiri

Dalam sebuah acara yang disiarkan pekan lalu, pembawa acara RT Anton Krasovsky mengatakan anak-anak yang mengkritik Rusia seharusnya dilemparkan langsung ke sungai yang berarus kuat.

Krasovsky, komentator pendukung perang di televisi Rusia yang telah diberi sanksi oleh Uni Eropa, menanggapi akun penulis fiksi ilmiah Rusia Sergei Lukyanenko tentang bagaimana, ketika ia pertama kali mengunjungi Ukraina pada 1980-an, anak-anak mengatakan kepadanya akan hidup lebih baik hidup jika Moskow tidak menduduki negara mereka.

“Mereka seharusnya ditenggelamkan di Tysyna (sungai),” kata Krasovsky. “Tenggelamkan saja anak-anak itu, tenggelamkan mereka.” Kalau tidak, kata dia, mereka bisa dimasukkan ke dalam gubuk dan dibakar.

Advertising
Advertising

Dalam segmen wawancara singkat yang dibagikan di media sosial, Krasovsky juga mentertawakan laporan tentang tentara Rusia telah memperkosa perempuan tua Ukraina selama invasi.

“Pemerintah yang masih belum melarang RT harus menonton kutipan ini,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam twit yang ditautkan ke klip wawancara, seperti dikutip kantor berita Reuter, Ahad, 23 Oktober 2022.

“Inilah yang Anda rasakan jika Anda mengizinkan RT beroperasi di negara Anda. Hasutan genosida agresif (kami akan mengadili orang ini karena hal itu), yang tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara. Larang RT di seluruh dunia,” Kuleba menambahkan.

Televisi pemerintah Rusia, yang sangat dikontrol oleh Kremlin, telah menjadi pendukung vokal invasi Rusia ke Ukraina. Presenter secara rutin menolak laporan kejahatan perang Rusia dan banyak yang menggunakan jam tayang untuk meminta Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil pendekatan lebih agresif untuk invasi.

Hingga kini, Rusia menyangkal pasukannya telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Baca: Boris Johnson Mundur dari Pemilihan PM Inggris, Simak Pernyataan Lengkapnya

REUTERS

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

8 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

9 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

9 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

13 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

16 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

2 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

3 hari lalu

UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah karena serangkaian serangan militer Israel meningkat menjadi 360 ribu orang.

Baca Selengkapnya